12 Kali Musibah Kebakaran di Aceh Besar, Ini Imbauan Kalak BPBD untuk Warga
Selama Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah, Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, mencatat ada 12 kali peristiwa kebakaran, hutan dan lahan..
Penulis: Misran Asri | Editor: Jalimin
12 Kali Musibah Kebakaran di Aceh Besar, Ini Imbauan Kalaksa BPBD untuk Warga
Laporan Misran Asri | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, KOTA JANTHO - Selama Bulan Suci Ramadhan 1440 Hijriah, Badan Pelaksana Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar, mencatat ada 12 kali peristiwa kebakaran, hutan dan lahan dan permukiman warga.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Aceh Besar, Farhan AP mengungkapkan hal tersebut ke Serambinews.com, Jumat (24/5/2019) malam.
Menurut mantan sekretaris di Dinas Kebersihan Aceh Besar ini, dari 12 kali musibah kebakaran itu, 8 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di 7 kecamatan di Aceh Besar dan menghanguskan kurang lebih 3 hektare lahan dan hutan.
Karhutla di 7 kecamatan dimaksud, lanjut Farhan, masing-masing terjadi di Sukamakmur satu kali, Krueng Barona Jaya satu kali, Peukan Bada satu kali, Indrapuri dua kali, Darussalam satu kali, Baitussalam satu kali dan satu kali di Kecamatan Kuta Malaka.
"Peristiwa kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di 7 kecamatan Aceh Besar ini, durasinya terjadi pada siang dan sore serta menjelang malam hari," kata Farhan.
Menurutnya, kebakaran itu diduga kuat pemicunya akibat pembakaran sampah yang tidak dipadamkan dengan sempurna.
Baca: Resmi, Tim Pengacara BPN Prabowo-Sandi Serahkan Permohonan Gugatan Hasil Pilpres 2019 ke MK
Baca: Bukan Hanya PA, PNA Juga Gugat Hasil Pemilu untuk Level DPRA
Baca: DPRA Usul Raqan Diakhir Jabatan, Ketua Banleg Pesimis Bisa Selesai
Pembakaran sampah yang ditinggalkan begitu saja, sehingga merambah ke areal lahan di sekitarnya.
Api mudah tersulut dan merambah ke areal lainnya, sehingga mengakibatkan karhutla yang terbakar cukup luas, lanjut Farhan.
Kondisi itu, sebutnya, disebabkan faktor lahan yang kering akibat kondisi cuaca yang belakangan panas, sehingga sedikit saja ada bara api langsung memantik api yang lebih besar dan bila telat ditangani akan merambah ke permukiman penduduk.
"Kami imbau kepada warga untuk tidak membakar sampah sembarangan. Kalau pun ada sampah yang dibakar di areal lahan terbuka, sebaiknya jangan ditinggalkan begitu saja," imbau Farhan.
Sementara empat peristiwa kebakaran di permukiman penduduk terjadi di 3 kecamatan, yakni di Kuta Malaka dua kali kebakaran, Baitussalam satu kali kejadian dan di satu kali peristiwa kebakaran di Kuta Cot Glie.
"Terkait dengan kebakaran yang terjadi di permukiman warga, kami imbau warga untuk memperhatikan alat-alat masuk di dapur.
Artinya, ketika mau berbuka puasa, pastikan semua peralatan dapur, seperti kompor gas, kayu bakar serta kompor minyak yang masih digunakan sudah dimatikan dalam keadaan sempurna pada saat ditinggalkan," ungkap Farhan.