Breaking News

Hari Ini 20 Tahun Lalu, Tragedi Peudada Merenggut Nyawa Dokter, dari Sini RSUD dr. Fauziah Bermula

Hari ini, 20 tahun lalu, dua paramedis yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan gugur akibat terkena tembakan.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
For Serambinews.com
Kolase kliping koran Serambi Indonesia edisi 26 Mei 1999 yang menurunkan laporan tentang peristiwa kontak senjata di Peudada, Kabupaten Bireuen. 

Dalam catatan konflik Aceh khususnya medio 1998-1999, dr. Fauziah dan Mustafa adalah paramedis pertama yang meninggal dalam melaksanakan tugas kemanusiaan.

Insiden ini dikenal dengan Tragedi Peudada.

Dunia kesehatan berkabung.

Banyak pihak berduka, khususnya Korp Kedokteran dan Keperawatan Provinsi Aceh.

40 unit Ambulans berpalang biru dari berbagai Puskesmas di Aceh mengiringi kepergian Fauziah dan Mustafa.

Almarhumah dr. Fauziah dan jabang bayinya dimakamkan disamping pusara orangtuanya (HM. Daud Ismail) di Desa Bugak.

Sedangkan Mustafa disemayamkan di Desa Pulo, Kecamatan Peudada, Bireuen.

Paramedis merawat korban luka akibat kontak senjata di Peudada, Kabupaten Bireuen, di Alue Kuta, Kecamatan Peudada, Bireuen, 25 mei 1999.
Paramedis merawat korban luka akibat kontak senjata di Peudada, Kabupaten Bireuen, di Alue Kuta, Kecamatan Peudada, Bireuen, 25 mei 1999. (Dok. Institut Peradaban Aceh)

Baca: Inspirasi Semasa Meliput Konflik Aceh, Mantan Wartawati Ini Luncurkan Novel Siti Kewe

Baca: KKR dan Harapan Korban Konflik Aceh

Paramedis di Banda Aceh, menggelar aksi keprihatinan atas insiden kontak senjata yang merenggut nyawa dr Fauziah,  Mei 1999.
Paramedis di Banda Aceh, menggelar aksi keprihatinan atas insiden kontak senjata yang merenggut nyawa dr Fauziah, Mei 1999. (Dok. Institut Peradaban Aceh)

Sebagai penghargaan, saat itu Dinas Kesehatan Aceh menabalkan RSUD Bireuen dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah, hingga sekarang.

Sudah selayaknya, Pemerintah Aceh menjadikan 25 Mei sebagai Hari Kesehatan Daerah Provinsi Aceh.

Dan, sepatutnya Korp Kesehatan-Keperawatan Aceh serta Pemerintah Bireuen hari ini mengibarkan bendera setengah tiang untuk menghormati sebuah nama penuh jejak bertapak yang menjadi simbol manusia untuk kemanusiaan. Al Fatihah.

Baca: Jaringan Aneuk Syuhada Aceh Klaim Hanya Malik Mahmud yang Peduli pada Anak Korban Konflik Aceh

Baca: Presiden Turki Pelajari Perdamaian Konflik Aceh

Haekal Afifa, peneliti Pemikiran Teungku Hasan di Tiro, saat menerima kunjungan Dr Husaini Hasan ke Stan The Hasan Tiro Center di arena Museum Aceh, Banda Aceh, dalam rangaian PKA-7, Agustus 2018.
Haekal Afifa, peneliti Pemikiran Teungku Hasan di Tiro, saat menerima kunjungan Dr Husaini Hasan ke Stan The Hasan Tiro Center di arena Museum Aceh, Banda Aceh, dalam rangaian PKA-7, Agustus 2018. (For Serambinews.com)

Sebait Doa untuk para korban Tragedi Peudada

Salam Damai & Kemanusian,

Haekal Afifa | Ketua Institut Peradaban Aceh

Korban luka akibat kontak senjata di Alue Kuta, Kecamatan Peudada, Bireuen, 25 Mei 1999, dirawat seadanya.
Korban luka akibat kontak senjata di Alue Kuta, Kecamatan Peudada, Bireuen, 25 Mei 1999, dirawat seadanya. (Dok. Institut Peradaban Aceh)
Korban luka akibat kontak senjata di Alue Kuta, Kecamatan Peudada, Bireuen, 25 Mei 1999.
Korban luka akibat kontak senjata di Alue Kuta, Kecamatan Peudada, Bireuen, 25 Mei 1999. (Dok. Institut Peradaban Aceh)
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved