4 Purnawirawan Jadi Target Kelompok untuk Dibunuh, Laksamana (Purn) TNI Ini Ungkap Alasannya

Mulanya, ia mengaku kaget beberapa nama purnawirawan dari kepolisian maupun dari TNI dijadikan target pembunuhan.

Editor: Amirullah
tribunews.com
Wiranto, Luhut Binsar Panjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere. 

SERAMBINEWS.COM - Laksamana Muda (Purn) TNI Soleman B Ponto menyebutkan alasan mengapa beberapa tokoh nasional menjadi target pembunuhan kelompok tertentu.

Hal ini dikatakan Soleman saat menjadi narasumber di acara iNews Sore, Selasa (28/5/2019).

Mulanya, ia mengaku kaget beberapa nama purnawirawan dari kepolisian maupun dari TNI dijadikan target pembunuhan.

Menurutnya menarget orang yang saat ini masih bertugas di pemerintahan merupakan tindakan yang sangat nekat.

"Kaget karena ini kan orang-orang yang sedang bertugas, Eks kepala BNN melihat ini kan betapa nekat ya sampai sudah menjadi sasaran seperti itu," ujar Soleman.

"Dengan adanya itu sangat jelas kelompok ini sudah betul-betul nekat untuk membuat negara ini menjadi rusuh, kisruh yang besar," tambahnya.

Baca: Wiranto, Luhut, Budi Gunawan dan Gories Mere Jadi Sasaran Pembunuhan, Diduga Ini Penyebabnya

Baca: Panitia Kurangi Memasak Kanji Rumbi di Islamic Center Lhokseumawe, Ini Penyebabnya

Baca: Dua Pentolan GNPF Sumut Ditangkap Terkait Kasus Makar, Tersangka Ajukan Penangguhan Penahanan

Ia lalu menyebutkan alasan menurutnya para purnawirawan tersebut ditarget untuk dibunuh.

"Nama-nama ini di paling depan untuk meluruskan situasi-situasi pelanggaran hukum yang sedang terjadi," tambahnya.

Selain itu, keempat nama tersebut saling berhubungan dalam melakukan pekerjaan di pemerintahan.

"Semuanya saling berhubungan dari intelijennya berhubungan, mungkin Pak Gories Mere banyak menghancurkan itu di belakang-belakangnya, kiprahnya juga di Densus," tambahnya.

Menurutnya ada kaitannya Gories Mere dengan kiprahnya di Densus.

Karena kelompok tersebut juga menjadi bagian dari kinerja Densus.

"Orang-orang ini kan juga terlibat di sana dan Pak Gories dianggap tahu sehingga patut dihilangkan," tambahnya.

Lihat videonya menit awal:

Baca: Dilengkapi Kamera Selfie 32 MP, Ini Spesifikasi Oppo Reno Z, Harga Cuma Rp 3 Jutaan

Baca: Dibandingkan Lionel Messi, Cristiano Ronaldo Sebut 3 Pemain Ini Lebih Layak Raih Ballon dOr

Diberitakan sebelumnya, Gories Mere menjadi satu dari 4 tokoh yang diancam dibunuh oleh sekelompok orang dalam aksi 21-22 Mei 2019.

Dalam jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019), Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnvian menyebutkan nama Menko Polhukam Wiranto juga termasuk dalam daftar target yang direncanakan akan dibunuh.

Tito menyebutkan, ada 4 tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan.

Dijelaskannya, nama-nama tokoh negara ini berdasarkan keterangan dari para pelaku dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

"Dasar kami sementara hanya BAP pro justitia, hasil pemeriksaan kepada tersangka yang sudah kita tangkap. Jadi bukan karena berdasarkan informasi intelijen, beda," jelas Tito dikutip dari tayangan Live tvone.

"Mereka (para perusuh yang ditangkap) menyampaikan nama Pak Wiranto," kata Tito, disambut acungan jari oleh Wiranto yang duduk di sampingnya.

"Terus ada Pak Luhut Menko Maritim, ketiga itu adalah Pak KaBIN (Budi Gunawan), keempat Bapak Gories Mere," sambung dia.

Selanjutnya, Tito menyebutkan ada juga pimpinan lembaga survei yang menjadi target dari kelompok perusuh itu.

Baca: Perkara Penyebaran Video Maaruf Berpakaian Sinterklas Inkracht, Tervonis dan JPU tak Ajukan Banding

Baca: Badan Geologi Beri Peringatan Dini Potensi Tanah Bergerak di Kalbar Juni 2019, Ini Titik-titiknya

Namun, Tito tak mau menyebutkan nama siapa yang ia maksud.

"Yang jelas kami selalu sejak awal, kami memberikan informasi, memberikan pengawalan-pengawalan," katanya.

Dirangkum TribunWow.com, Gregorious Gories Mere merupakan lulusan AKABRI Kepolisan pada tahun 1976.

Ia lalu melanjutkan di tingkat Sespimpol pada tahnu 1992 dan Sesko ABRI di tahun 1998.

Dilansir oleh situs perusahaan Darma Henwa, Gories Mere mengemban tugas sebagai petugas kepolisian sebagai Kasatserse Um Dit Serse Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kadit Serse Polda Jabar.

Ia juga pernah menjabat sebagai Kadit Serse Polda Metro Jaya, Irpolda Nusa Tenggara Timur, Wakapolda Nusa Tenggara Timur, Dirserse Pidana Narkoba Mabes Polri, dan Wakabareskrim Polri.

Dikutip dari Kompas.com, di tahun 2010, Gories Mere menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dengan gelar jenderal bintang tiga.

Lelaki kelahiran Medan ini juga pernah berkiprah di Perintis Detasemen Khusus 88 (Antiteror) Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Baca: Makan di Warung Pinggir Jalan, Pria Ini Kaget Harus Bayar Harga Sekelas Makan di Hotel Berbintang

Ia juga merupakan mantan Kepala Densus 88 yang dituding menjadi dalang penangkapan teroris Abu Bakar Baasyir.

Serta terlibat dalam penangkapan teroris Dr. Azhari.

Nama Gories Mere juga pernah disebutkan Abu Bakar Baasyir saat berada di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Densus 88 mempunyai pasukan khusus satgas anti bom dibawah komando Gories Mere. Semua saksi-saksi sudah disiapkan dengan tekanan Densus 88. Dalam kasus Aceh ini orang-orang yang jadi saksi saya juga mengadapi siksaan," kata Abu Bakar Baasyir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, 2011 silam.

Menjadi sasaran pembunuhan juga bukan kali pertama dialami oleh Gories Mere.

Dikutip dari Tribunnews, saat menjabat sebagai Kepala BNN, Gories Mere pernah dikirimi paket bom.

Bom tersebut berupa buku yang ditujukan untuk politisi Partai Demokrat di tahun 2011.

Tak hanya di kantor, di rumah ia juga pernah dikirimi paket bom tersebut.

Saat ini, Gories Mere menjadi Staf Khusus untuk Presiden Joko Widodo sebagai staf khusus bidang intelijen.

Ia diangkat menjadi staf khusus pada Juli 2017 bersama dengan beberapa staf khusus lainnya.

Pada waktu itu, pengangkatan Gories Mere menjadi pertanyaan banyak pihak karena banyak yang menganggap tugasnya sama dengan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).

Namun, sampai saat ini ia masih menjabat di posisi tersebut.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Laksamana (Purn) TNI Ini Ungkap Alasan 4 Purnawirawan Bisa Jadi Target Kelompok untuk Dibunuh

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved