Idul Fitri 1440 H

Idul Fitri 1440 H dan Jejak Rekam Adat Aceh

Khusus tentang Idul Fitri, pria yang akrab disapa Cek Midi ini memaparkan sejumlah jejak rekam yang istimewa dari peradaban masa lalu tersebut.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBIFM/ACHYAR
Kolektor Naskah Kuno Aceh, Tarmizi A Hamid, bersama penyiar Serambi FM Tieya Andalusia, pada acara dialog Interaktif Spiritual Ramadhan, di Studio Serambi FM 90,2 Mhz, di Gedung Harian Serambi Indonesia, Meunasah Manyang Pagar Air, Aceh Besar, Senin (3/6/2019) pagi. 

Pada masa kerajaan Aceh, hidangan uroe raya berbagai corak ragam, menurut tamu yang datang.

Untuk tetamu dari Turki dihidangkan kue Turki.

Tetamu dari Haramain ada daging rebus dan panggang.

Orang kleng (India, Bangladesh, dll), ada kanji rumbi dan kari kambing.

Orang Melayu disuguhi kolak dan peungat.

Baca: Ketua Relawan Prabowo Aceh, Don Muzakir Dapat Penangguhan Penahanan

3. Persiapan Shalat Idul Fitri

Untuk persiapan shalat Id, tentu semua memakai baju baru sebagai hari teristimewa, hari merdeka setelah sebulan lalu penuh berperang melawan hawa nafsu.

4. Ziarah Kubur, mengingat kembali orang-orang yang dicintainya, sekaligus mengingatkan diri akan kematian.

5. Teurimong Jamee

Pada era Kerajaan Aceh, Sultan serta petinggi nanggroe, menerima kunjungan bawahannya dan rakyat.

Kalau sekarang masih berlangsung di Aceh dengan sebutan dalam istilah asing, yakni open house.

Silaturrahim ini untuk mengakhiri dendam dan permusuhan.

Maka lintasan adat Aceh permintaan maaf dan mengakhiri segala bentuk permusuhan lazimnya bertemu sendiri pada uroe raya, hari perkawinan, dan hari kematian.

Baca: Tata Cara Shalat Idul Fitri 1440 H, Lengkap dengan Niat dan Bacaannya

6. Seumeumah

Adat uroe raya di Aceh warga diharuskan mencium orangtua, menyembah lutut, seumeumah bagi kakak, abang, nenek, dan orang yang dituakan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved