Teuku Markam, Penyumbang 28 Kg Emas untuk Puncak Monas, Tapi Justru Berakhir di Penjara

Namun Teuku Markam layak dikatakan sebagai pahlawan meski tak pernah menghunuskan rencongnya ke muka serdadu Belanda.

Editor: Amirullah
Twitter/@simpsura
Teuku Markam 

Jika ada hal yang paling menarik dari Monas, hal tersebut sudah jelas adalah 38 kg emas yang ada di puncaknya.

Selama puluhan tahun, orang-orang dibuat terheran-heran dengan puncak emas tersebut.

Meski tak pernah ada dokumentasi, tapi banyak yang meyakini jika Teuku Markam yang menyumbang 28 kg emas.

Tak hanya itu saja jasa tokoh Aceh ini, Teuku Markam juga ikut andil dalam pembebasan lahan Senayan untuk menjadi pusat olah raga.

Monas, Monumen Nasional. Rima Wahyuningrum/ Kompas.com

3. Dituduh sebagai antek PKI

Tak hanya Monas dan Senayan, masih banyak jasa yang dilakukan oleh Teuku Markam.

Ia juga ikut membiayai berbagai macam yang terkait dalam melepaskan Indonesia dari penjajahan Belanda.

Konglomerat yang dekat dengan Soekarno ini juga ikut mensukseskan KTT Asia Afrika.

Luar biasa memang jasanya, namun pada akhirnya Teuku Markam justru tak dianggap dan diakui oleh negara.

Saat pemerintahan Soeharto, Teuku Markam diciduk dan dijebloskan ke dalam penjara dengan tuduhan terlibat dengan PKI.

Ia juga dianggap sebagai kaum penyembah Soekarno dan akhirnya Teuku Markam dijebloskan ke penjara pada tahun 1966.

Soeharto dan istrinya, Tien Soeharto Tribun Timur (Repro)

Baca: Dibuka Pukul 13.00 WIB Siang Ini, Berikut Panduan Lengkap Tata Cara Pendaftaran SBMPTN 2019

4. Raga Dipenjara, Harta Dijarah

Penderitaan Teuku Markam bukan hanya ketika dirinya difitnah dan berakhir dipenjara.

Halaman
1234
Sumber: GridHot.id
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved