Idul Fitri 1440 H
Tradisi Perang-perangan, Kegembiraan yang Membahayakan
Anak-anak ini berpenampilan layaknya pasukan bersenjata, lengkap dengan kaca mata hitam dan kain penutup wajah (seperti sebo)
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Zaenal
Seperti pada Minggu siang, sekelompok anak-anak bersenjata lengkap dalam posisi siap tembak bersembungi di balik dinding pertokoaan di salah satu sudut Kota Blangpidie.
Mereka dalam posisi siap menunggu “musuh’. Tidak lama, mendekat sebuah mobil pikap yang ditumpangi belasan anak-anak sambil mengacung-acungkan senjata laras pancang.
Tidak pelak, anak-anak yang berada di atas mobil terbuka itu langsung diserang kelompok yang memang mengendap di lokasi sedari tadi.
Trap, trap, trap, tembakan dilepas ke arah lawan di atas mobil pikap.
Sadar mendapat serangan, anak-anak di atas mobil segera melancarkan serangan balasan sehingga terjadi kontak tembak seru, peluru yang ditembakkan mengenai bagian tubuh lawan.
Kontak tembak terjadi beberapa detik, kemudian terhenti ketika mobil lawan melaju meninggalkan lokasi.
Beberapa anak-anak yang berada di lokasi tersebut tertawa lepas, seperti baru saja memenangkan pertempuran yang sangat seru.
Pemandangan perang-perangan seperti itu terlihat dimana-nama di kawasan Kabupaten Abdya, terdiri sembilan kecamatan sejak Babahrot sampai Lembah Sabil selama Idul Fitri 1440 H.
Baca: Lebaran Internasional di Gampong Aree
Baca: Kebakaran di Kotafajar Diduga Akibat Mercon
Membahayakan Mata
Merayakan lebaran yang dilakoni anak-anak dengan bertempur seperti dinilai banyak kalangan sangat membayakan bagi anak terdiri.
Peluru yang dilepas bisa saja mengenai bagian mata sampai pecah, meskipun peluru dari plastik.
Andi Putra, salah seorang warga Abdya kepada Serambinews.com, Minggu (9/6/2019) mengatakan, peperangan di kalangan anak-anak ketika memasuki lebaran sulit dicegah karena senjata-senjata mainan sangat mudah didapat.
Beragam senjata mainan tersebut dijual bebas sejak kota kabupaten sampai kecamatan.
Di Kota Blangpidie, misalnya, pedagang senjata mainan sangat mudah ditemukan di Jalan Central, Jalan Perdagangan, Jalan H Ilyas, Jalan Pendidikan.
Pedagang senjata yang datang dari luar daerah dan pedagang lokal setempat menawarkan senjata dengan harga sangat beragam, mulai harga Rp 20.000, Rp 40.000, Rp 70.000 sampai Rp 120.000 per unit.