Hubungan AS dengan Iran Memanas, Amerika Serikat Pertimbangkan Opsi Militer

Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuturkan, mereka mempertimbangkan semua opsi buntut hubungan yang memanas dengan Iran.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ISNA
Sebuah gambar yang dirilis oleh kantor berita ISNA menunjukkan kapal tanker Front Altair dilalap api setelah diduga diserang dengan torpedo di Teluk Oman pada Kamis (13/6/2019).(AFP/ISNA) 

Sebelumnya, Amerika Serikat dan Arab Saudi telah menuduh Iran sebagai dalang di balik serangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman, pada Kamis (13/6/2019).

Tuduhan itu langsung dibantah oleh Teheran.

Kali ini, giliran parlemen Iran yang menuding Washington sebagai pihak di belakang serangan kapal tanker yang "mencurigakan" di Teluk Oman, dengan tujuan menekan Iran.

"Tindakan mencurigakan terhadap kapal tanker... tampaknya melengkapi sanksi ekonomi terhadap Iran, mengingat bahwa ( AS) belum tercapai hasil apa pun dari (sanksi) itu," kata juru bicara parlemen Iran, Ali Larijani, dikutip kantor berita IRNA, Minggu (16/6/2019).

Dia membela klaimnya dengan mengatakan adanya preseden selama Perang Dunia II, di mana AS menargetkan kapal mereka sendiri yang ada di dekat Jepang demi membuat alasan permusuhan.

Sebagai negara yang tidak berperang sejak awal dalam PD II, AS mulai terlibat setelah serangan mendadak Jepang terhadap pangkalan Pearl Harbor milik Amerika di Hawaii, pada 7 Desember 1941.

Sementara pada Kamis lalu, dua buah kapal tanker, masing-masing milik Norwegia, bernama Front Altair, dan kapal perusahaan Jepang, Kokuka Courageous, mendapat serangan dari pihak tak dikenal saat melintasi Teluk Oman.

Serangan tersebut menimbulkan kerusakan pada kedua kapal pengangkut bahan mudah terbakar itu, namun tidak sampai menimbulkan korban.

Kedua kapal juga tetap dapat berlayar kembali ke pelabuhan asal.

Washington, baik Presiden AS Donald Trump maupun Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuduh Teheran sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Pada hari di mana serangan terjadi, PM Jepang Shinzo Abe sedang berkunjung ke Teheran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei untuk membahas ketegangan di Timur Tengah antara Iran dengan AS.

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif telah menolak tegas tuduhan AS dan menyebutnya tidak berdasar, tanpa bukti faktual. Selain AS, Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, juga menyebut Iran sebagai pelaku penyerangan dua kapal tanker.

MBS bahkan menuduh Iran telah bertindak tak sopan terhadap tamunya, PM Jepang

Baca: Dandim 0103/Aceh Utara Terima Kunjungan Putra-putri Kebudayaan Aceh

Baca: Enam Nyawa Melayang dalam Tabrakan Sempati Star Vs Xenia, Ini Deretan Kecelakaan “Sang Bintang”

Baca: 12 Orang Tewas Kecelakaan Maut di Tol Cipali, Penumpang Ngamuk Hingga Bus Tabrak 3 Mobil

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hubungan dengan Iran Memanas, AS Pertimbangkan Opsi Militer"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved