Petani Ini Tanam Ganja untuk Obati Diabetes, Awalnya Dipakai Sendiri, Lama-lama Banyak yang Minta

Namun, jika ada pesanan dari orang lain, dia menjual ganja yang ia tanam seharga Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per paket.

KOMPAS.COM/HENDRI SETIAWAN
Pengambilan barang bukti ganja yang ditanam NG (53) di ladang miliknya di Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (15/6/2019). 

3. Pengaruhi memori jangka pendek

Penghisap ganja memiliki reputasi buruk karena pelupa.

Para ilmuwan dari Northwestern University juga mendapatkan temuan, para mantan penikmat ganja mengalami kelainan otak terkait dengan memori jangka pendek.

Selain itu, para mantan penikmat ganja yang berpartisipasi dalam penelitian ini juga memiliki kinerja di bawah rata-rata, terkait tugas yang berhubungan dengan memori.

4. Pengaruhi kreativitas

Hal ini terdengar aneh. Sebab, banyak orang yang berkecimpung dalam industri kreatif termasuk seniman dan pemusik, menganggap ganja sebagai sumber inspirasi.

Namun, sebuah studi yang dilakukan di Belanda membantah keyakinan ini.

Penelitian ini dilakukan kepada relawan, untuk memakai ganja.

Ternyata mereka tidak dapat menemukan solusi untuk masalah yang diajukan kepada mereka.

5. Risiko tinggi kanker testis

Menurut peneliti di University of Southern California, merokok ganja dapat meningkatkan risiko terkena kanker testis.

Meski penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, temuan ini tergolong menarik dan membuktikan fakta bahwa ada potensi hubungan kausal antara kanker dan penggunaan ganja.

6. Bikin miskin

Mengonsumsi ganja tidak murah, juga mendatangan dampak sosial yang buruk.

Jadi, memang lebih baik menghindari ganja jika Kamu ingin sukses dalam hidup.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved