Petani Ini Tanam Ganja untuk Obati Diabetes, Awalnya Dipakai Sendiri, Lama-lama Banyak yang Minta

Namun, jika ada pesanan dari orang lain, dia menjual ganja yang ia tanam seharga Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per paket.

KOMPAS.COM/HENDRI SETIAWAN
Pengambilan barang bukti ganja yang ditanam NG (53) di ladang miliknya di Desa Semangat, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Sabtu (15/6/2019). 

Para ilmuwan di UC Davis and Duke mengungkap, orang-orang yang mengisap ganja empat kali atau lebih dalam seminggu, mengakhiri hidup mereka di kelas sosial yang rendah.

Setidaknya lebih rendah dari level sosial orangtua mereka.

Penelitian tersebut juga mengungkap, para penikmat ganja memiliki pekerjaan dengan gaji rendah dan kurang bergengsi karena hanya membutuhkan keterampilan rendah.

Selain itu, pengguna ganja juga ditemukan memiliki perilaku antisosial di tempat kerja.

Mereka pun mengalami lebih banyak masalah dalam hubungan pribadi serta keuangan.

7. Hancurkan sel-sel otak

Sebuah studi selama 20 tahun yang dilakukan terhadap orang-orang yang menghisap ganja menyebut marijuana bisa membunuh sel otak.

Studi tersebut menunjukkan bahwa menghisap ganja dapat meningkatkan risiko gejala dan gangguan psikotik, sekaligus menurunkan fungsi kognitif.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Petani Ini Tanam Ganja di Ladangnya Untuk Obati Diabetes" dan "Mari Mengenal Efek Baik dan Buruk Ganja"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved