Isak Tangis Warnai Pemakaman Satu Keluarga
Penumpang mobil Daihatsu Xenia BK 1085 ZS yang tabrakan dengan Bus Sempati Star BL BL776 AA
Penumpang mobil Daihatsu Xenia BK 1085 ZS yang tabrakan dengan Bus Sempati Star BL BL776 AA di Kecamatan Pantai Bidari, Aceh Timur, Senin (17/6) dini hari terdiri atas dua keluarga. Pertama, keluarga Nazir ZA (39) dan istrinya Kartini (32). Pasangan suami istri ini meninggal dalam insiden itu. Demikian pula anak mereka, M Safrizal (12) dan Ichsan Moulana (4). Sedangkan anak mereka satu lagi, M Fattahillah (10) mengalami patah kaki dan saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Idi, Aceh Timur.
Keluarga kedua yang berada di dalam mobil Xenia itu adalah Kasman bersama istrinya Siti Hajar. Dalam insiden itu, Kasman yang mengemudikan Xenia meninggal, demikian pula anaknya
Talita (4). Sedangkan Siti Hajar langsung dirujuk ke Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA), karena kondisinya kritis.
Pantauan Serambi kemarin, jenazah Nazir ZA bersama istri dan kedua anaknya tiba di rumahnya di Dusun Calok Lawang, Desa Paya Dua, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara, Senin (17/6) sekira pukul 14.00 WIB. Kedatangan empat jenazah ini disambut isak tangis keluarga dan warga yang sudah ramai menunggu. Jenazah korban dibawa pulang menggunakan ambulans Puskesmas Banda Baro.
Setelah prosesi fardu kifayah, jenazah keempat korban diantar menggunakan ambulans secara bergantian karena tak muat jika diantar sekaligus. Yang pertama diangkut ke tempat pemakaman umum (TPU) adalah jenazah Nazir dan istrinya, berjarak sekitar 700 meter dari rumah korban. Kemudian menyusul jenazah kedua anak mereka. Keempat jenazah dikebumikan dalam satu liang. Isak tangis menyelimuti prosesi tersebut sampai selesai.
Korban termasuk warga miskin, terlihat dari rumah panggung miliknya yang hanya berdinding tripleks. Sehari-hari korban bekerja serabutan untuk menafkahi istri dan ketiga anaknya. “Adik saya (Kartini) pergi ke Medan untuk memenuhi undangan keluarga yang pesta pernikahan,” ujar Dusni alias Rando, abang kandung korban, kepada Serambi kemarin.
Disebutkan, tabrakan itu terjadi saat adiknya bersama keluarga pulang dari Medan. “Kami tadi siang mendapat informasi tentang kejadian ini. Kami tidak memiliki firasat apa pun sebelum kejadian tersebut. Apalagi adik saya ke Medan untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga di Medan yang sedang pesta pernikahan,” ujar Dusni.
Sementara itu, Keuchik Paloh Lada, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Tgk Razali kepada Serambi menyebutkan, jenazah Kasman bersama anaknya Talita (4) tiba di rumah sekira pukul 14.00 WIB. Sedangkan istri Kasman, Siti Hajar, langsung dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh karena kondisinya kritis.
“Jenazah Kasman diminta oleh pihak keluarganya supaya dibawa pulang ke Matangglumpang Dua, Bireuen, sehingga tak lama setelah tiba di Paloh Lada, Aceh Utara, langsung dibawa ke Matang dengan ambulans,” katanya.
Sedangkan anaknya, Talita dikebumikan di kuburan umum Gampong Paloh Lada, Aceh Utara.
Siti Hajar, kata Keuchik Paloh Lada, saat ini sedang hamil empat bulan. “Informasi yang diperoleh Kasman yang sehari-hari berjualan buah naga, diajak oleh temannya di Banda Baro ke Medan untuk menyopiri mobil Xenia. Kemungkinan korban mengajak istri dan anaknya, sehingga ikut menjadi korban dalam kecelakaan lalu lintas ini,” ujar Keuchik Paloh Lada. (jaf)