Kisah Pilu Para Perempuan Pakistan yang Dijual ke China, Disiksa dan Dipaksa Layani Sejumlah Pria

Akhirnya, Natasha tak kuasa menahan gejolak di dalam dadanya dan akhirnya semua cerita tertumpah kepada ibunya.

Editor: Faisal Zamzami
tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Pencabulan 

Sebelum berangkat ke China, keluarga korban dijanjikan bahwa para gadis itu akan dinikahkan dengan para pria kaya dan bakal menjalani hidup bahagia di China.

Mendapatkan janji semacam itu, para orangtua menganggap pernikahan ini, meski dipaksakan, mendatangkan keuntungan untuk kedua pihak.

Para keluarga miskin mendapatkan uang yang cukup besar sementara para pria China bisa mendapatkan jodohnya.

Namun, aparat berwenang yakin, sebagian besar perempuan itu dibawa ke China dan dijual kembali untuk menjadi PSK.

"Para gadis itu mengaku disiksa (bahasa halus dari perkosaan dan prostitusi paksa). Mereka takut pada keluarga dan rasa jijik terhadap mereka. Ini perdagangan manusia," ujar seorang personel penegak hukum kepada Associated Press.

Bukti perdagangan manusia

"China membantah semua ini tetapi kami menunjukkan bukti," kata Saleem Iqbal, aktivis minoritas Kristen Pakistan yang membantu memulangkan para gadis itu.

Dia juga mengumpulkan berbagai bukti perdagangan manusia untuk diberikan kepada kepolisian.

Associated Press berhasil mewawancarai seorang gadis Pakistan yang masih berada di China.

Dia bernama Arooj.

Dia mengatakan, sang suami selalu memukulinya dan selalu pulang ke rumah dalam keadaan mabuk bersama beberapa temannya.

Selanjutnya, ujar Arooj, pria itu memaksa dia untuk melakukan hubungan seks dengan teman-temannya.

Seperti banyak gadis lain, Arooj merasa tak yakin dia berada di China.

Sesampainya di Beijing mereka biasanya dibawa kembali ke tempat lain di negeri itu.

Selanjutnya, mereka masih harus melakukan perjalanan darat berjam-jam ke kota-kota kecil, tanpa tahu tujuan akhirnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved