Pemerintah Malaysia Gandeng Kedai Runcit Aceh untuk Mendistribusikan Barang Murah kepada Warga

Koperasi ini dibentuk atas kerja sama Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM) dengan Suruhanjaya Koperasi Malaysia (SKM) dan Petro Teguh (M) Sdn Bhd

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Kiriman Jafar Insya
Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM), Datuk Hj Mansyur (dua dari kiri), bersama pimpinan Suruhanjaya Koperasi Malaysia (SKM) dan Petro Teguh (M) Sdn Bhd, memberikan materi pada acara Majelis Hari Raya Aidil Fitri 1440 H dan rapat pembentukan koperasi Malaysia Acheh Solidaritas Agama (MASA), di Kuala Lumpur International Hotel (KLIH), Sabtu (15/6/2019). 

Pemerintah Malaysia Gandeng Kedai Runcit Aceh untuk Mendistribusikan Barang Murah kepada Warga

SERAMBINEWS.COM – Kerajaan Malaysia menggandeng para pedagang kedai runcit Aceh untuk mendistribusikan barang murah kepada masyarakat.

Rencananya, jaringan kedai runcit (toko kelontong) yang dikelola komunitas Aceh di Malaysia, akan dimasukkan dalam wadah koperasi yang akan diberi nama Malaysia Acheh Solidaritas Agama (MASA) di bawah naungan Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI).

Koperasi ini dibentuk atas kerja sama Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM) dengan Suruhanjaya Koperasi Malaysia (SKM) dan Petro Teguh (M) Sdn Bhd, sebuah syarikat dagang mitra kerja Kerajaan Malaysia.

Informasi diperoleh Serambinews.com, untuk tahap awal, kerja sama antara KMAM akan diluncurkan pada tanggal 30 Juni 2019, dalam bentuk program pasokan ikan di Pusat Distribusi Jaras Paya, Sungai Buloh, Selangor, Malaysia.

“Diskusi tentang masalah ini telah dilakukan dengan rapi oleh Petro Teguh dengan perwakilan dari KMAM. Oleh karena itu diharapkan pada 30 Juni 2019, peluncuran program pasokan ikan di Pusat Distribusi Jaras Paya akan berlangsung,” kata Direktur Pelaksana Petro Teguh (M) Sdn Bhd, Dato Seri Azmin Mustam Abdul Kadir, dalam pertemuan dengan perwakilan pemilik kedai Runcit Aceh, di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (15/6/2019) lalu.

Baca: Pertemuan Wiranto dan Muzakir Manaf Diharapkan Produktif untuk Aceh

Baca: Warga Aceh di Malaysia Gelar Majelis Hari Raya dan Rapat Pembentukan Koperasi Aceh Melayu Malaysia

Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM), Datuk Hj Mansyur (tiga dari kanan), bersama toke kedai runcit Aceh dalam sebuah kesempatan pertemuan membahas rencana pembentukan koperasi yang akan mewadahi para pedagang kelontong asal Aceh di Malaysia, awal tahun 2019.
Presiden Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM), Datuk Hj Mansyur (tiga dari kanan), bersama toke kedai runcit Aceh dalam sebuah kesempatan pertemuan membahas rencana pembentukan koperasi yang akan mewadahi para pedagang kelontong asal Aceh di Malaysia, awal tahun 2019. (Kiriman Jafar Insya)

Luasnya Jaringan Kedai Runcit Aceh

Sumber-sumber Serambinews.com menyebutkan, kebijakan Kerajaan Malaysia menggandeng Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM), karena luasnya jaringan kedai runcit Aceh yang tersebar di hampir seluruh Semenanjung, termasuk ke kampung-kampung di negeri jiran itu.

Media Malaysia, Berita Harian menyebut lebih 100 ribu orang (dari total 500 ribu) perantau Aceh di Malaysia bekerja di bidang usaha kedai runcit (toko kelontong).

“Sebagian besar dari 500.000 orang Aceh di negara ini memiliki kartu identitas (KTP Malaysia) sejak tinggal pada tahun 1985. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 persen atau 100 ribu orang adalah pemilik usaha atau menjadi pengusaha di sektor bisnis, sementara sisanya adalah para pekerja di sektor-sektor tersebut,” tulis Berita Harian dalam laporan eksklusif berjudul “Peniaga Aceh Bolot Sektor Runcit” edisi 21 Mei 2019.

Baca: Surat Kabar Malaysia Turunkan Liputan Eksklusif Peniaga Aceh Kuasai Sektor Runcit

Keberadaan para peniaga (pedagang) asal Aceh diangkat sebagai liputan eksklusif oleh Berita Harian Malaysia, edisi Selasa 21 Mei 2019.
Keberadaan para peniaga (pedagang) asal Aceh diangkat sebagai liputan eksklusif oleh Berita Harian Malaysia, edisi Selasa 21 Mei 2019. (Berita Harian)

Mendistribusikan Barang Murah

Informasi diperoleh Serambinews.com dari komunitas Aceh di Malaysia, keputusan Kerajaan Malaysia memanfaatkan jaringan kedai runcit Aceh untuk mendistribusikan barang-barang murah kepada penduduk, disampaikan oleh pihak Komisi Koperasi Malaysia/ Suruhanjaya Koperasi Malaysia (SKM), dalam pertemuan dengan pimpinan KMAM dan puluhan pebisnis asal Aceh, di Kuala Lumpur International Hotel (KLIH), Jalan Hj. Hussein 2, Kampung Baru, Kuala Lumpur, Sabtu (15/6/2019).

“Dalam pertemuan itu disampaikan bahwa para pedagang runcit Aceh akan dimasukkan dalam koperasi yang dibina oleh Syarikat Petro Teguh Sdn Bhd. Jika tidak ada halangan, koperasi yang mewadahi kedai runcit Aceh di Malaysia ini akan diresmikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Muhammad pada tanggal 30 Juni nanti,” kata Fathurrahman, komunitas Melayu Aceh melalui layanan WhatsApp kepada Serambinews.com, Selasa (18/6/2019).

Pengurus komunitas Aceh di Malaysia dan pegawai Dewan Koperasi Malaysia (SKM) serta pimpinan Petro Teguh (M) Sdn Bhd, berfoto bersama setelah Majelis Hari Raya Aidil Fitri 1440 H, di Kuala Lumpur International Hotel (KLIH), Sabtu (15/6/2019).
Pengurus komunitas Aceh di Malaysia dan pegawai Dewan Koperasi Malaysia (SKM) serta pimpinan Petro Teguh (M) Sdn Bhd, berfoto bersama setelah Majelis Hari Raya Aidil Fitri 1440 H, di Kuala Lumpur International Hotel (KLIH), Sabtu (15/6/2019). (Kiriman Jafar Insya)

Fatrurrahman mengatakan, Syarikat Petro Teguh selama ini dipercaya oleh Kerajaan Malaysia untuk mendistribusikan bahan bakar bersubsidi (solar murah) kepada nelayan di Malaysia.

“Rencana awal dari kerja sama ini adalah, Petro Teguh akan membeli ikan langsung dari para nelayan, kemudian didistribusikan kepada masyarakat melalui kedai-kedai runcit yang dikelola komunitas Aceh dan koperasi tempatan (lokal),” kata pria yang akrab disapa Fat Hon ini.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved