Pemerintah Malaysia Gandeng Kedai Runcit Aceh untuk Mendistribusikan Barang Murah kepada Warga
Koperasi ini dibentuk atas kerja sama Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM) dengan Suruhanjaya Koperasi Malaysia (SKM) dan Petro Teguh (M) Sdn Bhd
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Fat Hon yang sudah merantau ke Malaysia sejak tahun 1989 ini menambahkan, dengan memanfaatkan jaringan kedai runcit Aceh ini, distribusi ikan akan lebih cepat sampai ke masyarakat, karena tidak perlu melewati kedai borong (pedagang grosir).
“Dengan demikian, harga ikan akan lebih murah, karena tidak melewati banyak agen, dan tentunya lebih segar. Inilah yang diharapkan dari kerja sama kedai runcit Aceh dengan Suruhanjaya Koperasi Malaysia,” ungkap Fat Hon.
Baca: Viral Mobil Meleleh Karena Cuaca Panas, Benarkah Gambar di Kuwait? Cek Fakta Sebenarnya
Baca: Anggota Keluarga Pemimpin Korut Kim Jong-un yang Terbunuh di Malaysia Adalah Agen CIA
Memperkokoh Ekonomi Melayu
Jafar Insya Reubee, komunitas Aceh lainnya menambahkan, langkah awal untuk mewujudkan rencana tersebut telah dilakukan dengan kegiatan halal bi halal sekaligus rapat pembentukan koperasi kedai runcit Aceh pada, Sabtu (15/6/2019).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Komuniti Melayu Acheh Malaysia (KMAM) ini berlangsung di Kuala Lumpur International Hotel (KLIH), Jalan Hj. Hussein 2, Kampung Baru, Kuala Lumpur.
“Rapat ini dihadiri oleh pimpinan wilayah di seluruh Semenanjung Malaysia. Total ada sekitar 50 wilayah dan dalam satu wilayah ada ratusan cabang kedai runcit. Intinya yang hadir ada 50 biro, kira-kira 100 orang,” ujarnya.

Dijelaskan, dalam kegiatan ini, para pimpinan wilayah yang membawahi kedai runcit Aceh di seluruh Malaysia (Semenanjung), mendengarkan arahan pembentukan koperasi yang disampaikan oleh pihak Komisi Koperasi Malaysia/Suruhanjaya Koperasi Malaysia (SKM).
Di antara pihak yang memberikan sambutan dan arahan dalam kegiatan tersebut adalah, Ketua Eksekutif Dewan Koperasi Malaysia (SKM) Yang Berbahagia (YBhg) Datuk Nordin Salleh, dan Direktur Divisi Hukum & Registrasi SKM, Puan Siti Azlin Ahmad Dauta.
Selanjutnya, Direktur Pelaksana Petro Teguh (M) Sdn. Bhd, YBhg Dato 'Sri Azmin Mustam Abdul Kadir, dan Presiden Asosiasi Komunitas Melayu Acheh Malaysia, YBhg Datuk Haji Mansyur Usman.
Kegiatan diakhiri dengan jamuan makan Hari Raya, setelah sesi tanya jawab.
Jafar Insya juga mengirimkan resume dari hasil pertemuan tersebut kepada Serambinews.com.
Dalam pembicaraan melalui layanan WhatsApp, Fathurrahman dan Jafar Insya berharap para pedagang runcit Aceh di Malaysia agar bisa mendukung program kerja sama Kerajaan Malaysia dengan Komuniti Masyarakat Aceh Malaysia (KMAM), agar dapat memperkuat ekonomi negara Malaysia, sekaligus memperkokoh perekonomian masyarakat muslim di negara tersebut.
Baca: Kopi Kocok Abu Leb, Coffee Latte Ala Pidie
Fathurrahman dan Jafar Insya menyatakan optimis komunitas Aceh akan mendukung program besar yang digagas oleh Kerajaan Malaysia dan KMAM ini.
Hanya saja, kata mereka, ada satu kendala yang dihadapi, yaitu sebagian besar kedai runcit Aceh masih menggunakan pola tradisional, belum mengikuti pola pasar swalayan.
“Tapi Insya Allah nanti akan ada pembinaan dari pihak Suruhanjaya Koperasi maupun Petro Teguh,” ungkap Fahturrahman.
“Kami berharap pedagang runcit Aceh mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin untuk menyongsong peristiwa bersejarah ini. Dengan mengikuti aturan Kerajaan, akan banyak kemudahan yang kita dapatkan,” timpal Jafar Insya.(*)