Info Haji 2019
Jamaah Haji Indonesia Diminta Waspadai Serangan ”Heatstroke”, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jika tidak segara diatasi, pitam panas (heatstroke) bisa menyebabkan kematian. Kasus pitam panas pada jamaah haji Indonesia pertama muncul tahun 2015.
Eka menuturkan, jamaah haji Indonesia masih perlu penguatan pengetahuan tentang ilmu kesehatan selama menjalankan ibadah.

Selain itu, penguatan tenaga kesehatan pun perlu dilakukan untuk memastikan kesehatan jemaah dalam kondisi baik.
Pada Senin (1/7/2019), Menteri Kesehatan Nina F Moeloek memberangkatkan 24 orang dari 308 anggota panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH).
Panitia yang diberangkatkan ini merupakan kepala bidang dan kepala seksi yang akan mengatur kedatangan jamaah haji.
Baca: Kankemenag Langsa Gelar Manasik Haji, Jamaah Tertua 99 Tahun dan Termuda 18 Tahun
Mereka juga merupakan tenaga kesehatan yang akan bertugas mengawal jamaah haji selama melakukan ibadah haji.
”Saya juga minta kepada tim promotif preventif (TPP), tim gerak cepat (TGC), pemasok obat-obatan, dan tim lain yang diperlukan untuk menjaga stabilitas jemaah haji. Siapkan semua dengan sebaiknya pada saat mulai kedatangan di Arab Saudi,” katanya.
Tahun 2019, terdapat penambahan kuota haji sebanyak 10.000 orang.
Dari penambahan tersebut, total jemaah yang diberangkatkan menjadi 231.000 orang.
Baca: Jepang Dilanda Hujan Lebat, 1 Juta Lebih Penduduk Diperintahkan Evakuasi dan Mengungsi
Oleh karena besarnya jumlah jemaah, tim kesehatan diharapkan bisa lebih memperkuat kesigapannya dalam memastikan kesehatan mereka.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo mengatakan, pemerintah juga menyiapkan fasilitas layanan kesehatan, baik layanan di dalam klinik maupun di luar klinik.
”Perbaikan layanan terus kami tingkatkan, terutama untuk menjamin keselamatan pasien, seperti dalam pencegahan infeksi,” ujarnya.(*)