Guru Honorer Subulussalam Mengadukan Nasibnya, Minta Penambahan Kuota Kontrak
Persoalan yang terjadi di tubuh dunia pendidikan ternyata begitu menggurita. Buktinya, setelah masalah guru kontrak yang protes rekrutmen ulang ..
Penulis: Khalidin | Editor: Jalimin
Sebenarnya, kata Darlina mereka bukan meminta rekrutmen ulang dengan mengikutsertakan semua guru yang sudah kontrak.
Baik Darlina maupun Devi hanya meminta pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan membuka pendaftaran penambahan guru.
Darlina mengaku memahami jika para guru kontrak yang sudah aktif juga tak wajar harus disingkirkan. Makanya mereka meminta penambahan kuota guru kontrak.
Dikatakan, jika didata ulang sudah pasti ada kekurangan guru maka sepantasnya dibuka penambahan oleh dinas terkait. Dengan demikian, lanjut Darlina maka guru yang sudah lama mengabdi namun statusnya masih honorer bisa ditampung.
“Kami berharap ada penambahan guru kontrak. Mereka yang sudah diangkat yang biarkan tapi pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan kami harap menambah kuotanya biar kami bisa masuk menjadi kontrak juga. Jadi kami dapat ditampung, rekan kami yang kontrak juga aman,” ujar Darlina
Darlina maupun Devi mengaku sudah mengantarkan berkas mereka ke panitia penerimaan seleksi guru kontrak di Dinas Pendidikan Subulussalam. Sesuai data kabarnya ada 290-an jumlah orang yang melamar menjadi guru kontrak. Sementara berdasarkan jadwal sejatinya proses ujian dimulai Sabtu (14/7/2019).
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang akhirnya menyahuti tuntutan ratusan guru kontrak di daerah ini terkait seleksi ulang yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
“Kami minta agar bapak dan ibu guru kontrak untuk tenang. Percayalah, SK guru kontrak akan tetap kita pertahankan sampai Desember 2019," kata Wali Kota Affan Bintang dalam pidatonya usai pengesahan Paripurna LKPJ tahun2018, Selasa (9/7) di Gedung DPRK Subulussalam.
Pernyataan tidak adanya seleksi ulang terhadap guru kontrak di Subulussalam ini mendapat apresiasi semua pihak. Ratusan guru kontrak yang hadir di rapat paripurna dengan mengambil lokasi bagian atas atau balkon gedung DPRK akhirnya lega dan bertepuk tangan.
“Hidup wali kota,” teriak para undangan menyambut pernyataan pembatalan seleksi ulang pada guru kontrak di Subulussalam.
Baca: Pemerintah Malaysia Diduga Lantik Transgender, Mahathir: Apakah Kalian Sudah Memeriksanya?
Baca: Pansus DPRA Dapil II Sebut Pembangunan Pagar SLBN Pidie Jaya Mubazir
Baca: Sampah Meluber ke Badan Jalan, Pengguna Jalan Tak Nyaman Melintasi Kawasan TPA di Simeulue Timur
Bukan hanya paraguru kontrak, aplus bagi walkot Subulussalam Affan Bintang juga disuarakan Edy Saputra Bako, Ketua Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) Kota Subulussalam selaku pendamping para guru.
Menurut Edy, pembatalan seleksi ulang ini merupakan langkah bijak sebagai pemimpin. Karena, lanjut Edy, jangan sampai ada kebijakan yang tak bijak sehingga mengorbankan banyak orang apalagi mereka kaum lemah.
”Lihatlah kondisi guru-guru ini, mereka datang dengan membawa anak, tegakah kita mengobarkannya? Alhamdulillah pak wali kota membuat langkah bijak,” ujar Edy.
Menjawab hal itu diakhir kegiatan Walkot Bintang angkat suara. Seraya melihat keatas lokasi ratusan guru duduk Affan Bintang menegaskan tetap akan mempertahankan mereka.
Dikatakan, ratusan guru kontrak sebagaimana tercantum di dalam SK pengangkatan yang telah ditandatangani Kadisdikbud sebelumnya, Irwan Yasin akan tetap dipertahankan hingga Desember 2019.(*)