Amien Rais Bacakan Surat yang Diterima dari Prabowo Subianto, Ini Isinya

Ia baru akan berbicara lebih jauh mengenai hal tersebut apabila sudah bertemu langsung dengan Prabowo.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais bersama sejumlah tokoh mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (29/10/2018). Amien Rais mendatangi KPK untuk meminta KPK tak tebang pilih dalam menindak dan menuntaskan sejumlah perkara. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Hanya saja Amien tidak setuju bila rekonsiliasi kemudian diartikan bagi bagi kekuasaan atau power sharing.

Menurutnya sangat lucu bila rekonsiliasi kemudian diaplikasi dengan bagi-bagi jabatan, seperti dikutip dari Tribunnews.com.

"Rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi, (bagi bagi kekuasaan) ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu engga ada lagi kekuatan moral engga memegang dispilin partai," katanya.

Menurut Mantan Ketua MPR itu, bila rekonsiliasi diartikan bagi bagi kursi maka tidak ada artinya pertarungan Pemilu lalu.

Padahal inti dari pertarungan pada Pemilu Presiden 2019 kemarin yakni adanya perspektif baru yang ditawarkan penantang kepada petahana.

"Jadi saya sampaikan di sini, teruskan kita menjalin persatuan kita, bersalaman tapi jangan pernah kooptasi, dapat satu (atau) dua kursi kemudian lantas kocar kacir semua, wawasan ke depannya hanya bermata rabun ayam, itu saya katakan berkali-berkali," katanya.  

Diberitakan sebelumnya, Jokowi dan Prabowo melakukan pertemuan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu.

Begitu bertemu, keduanya bersalaman dan berpelukan dengan akrab.

Dengan adanya pertemuan ini, baik Jokowi maupun Prabowo tak ingin lagi ada polarisasi kubu 01 dan 02, juga olok-olokan cebong dan kampret di akar rumput.

"Saya harapkan pendukung melakukan hal yang sama, karena kita sebangsa tanah air," kata Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

"Tidak ada lagi namanya cebong, tidak ada lagi namanya kampret. Yang ada adalah garuda pancasila," lanjut dia.

Hal senada juga disampaikan Prabowo. Ia meminta para pendukungnya untuk kembali merajut persatuan bangsa.

Ia setuju untuk mengakhiri keterbelahan di masyarakat yang selama ini membuat politik semakin memanas.

"Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong. Enggak ada lagi kampret-kampret. Semuanya sekarang merah putih," ujar Prabowo. Pertemuan itu diakhiri dengan makan siang bersama.

Baca: Wabup Aceh Selatan Buka Workshop Penyusunan Program

Baca: MPU Pidie Jaya Gembleng 36 Calon Ulama Muda

Fakta-fakta Pertemuan Jokowi-Prabowo

Presiden Jokowi saat bertemu dengan Prabowo Subianto, Sabtu (13/7/2019). (Twitter Anung Pramono)
Presiden Jokowi saat bertemu dengan Prabowo Subianto, Sabtu (13/7/2019). (Twitter Anung Pramono) (Twitter Anung Pramono)
Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved