Pengurus Remaja Masjid Bugeng Peudada Dilantik, Dihadiri dan Tausiah oleh Waled Nu Samalanga
Pengurus Remaja Masjid Tgk Ahmad Syah Bugeng, Kecamatan Peudada, Bireuen, dilantik, di masjid tersebut, Sabtu (20/7/2019).
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Jalimin
Pengurus Remaja Masjid Bugeng Peudada Dilantik, Dihadiri dan Tausiah oeh Waled Nu Samalanga
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pengurus Remaja Masjid Tgk Ahmad Syah Bugeng, Kecamatan Peudada, Bireuen, dilantik, di masjid tersebut, Sabtu (20/7/2019).
Remaja masjid yang dilantik antara lain Ketua, Tgk Alaudin Marzuki, Wakil Ketua, Tgk Jailani, Sekretaris, Tgk Bustami dan Bendahara, Effendi, serta para pengurus lainnya. Mereka dilantik oleh Tgk Bahrul Walidin, Imum Syiek Masjid Tgk Ahmad Syah Bugeng.
Pelantikan Pengurus remaja masjid tersebut turut dihadiri Ulama Kharismatik Aceh, Tgk H Nuruzzahri Salamanga (Waled Nu Samalanga), Pimpinan Dayah Ummul Ayman Samalanga.
Sebelum dilantik, Waled Nu juga memberikan tausiah kepada ratusan jamaah yang hadir di masjid tersebut.
Dalam tausiahnya, Waled Nu menyampaikan nasehat dan pelajaran-pelajaran tentang kehidupan umat muslim sehari-hari.
Diantaranya, Waled Nu mengatakan, mengumpulkan sedekah atau sumbangan di jalan untuk membangun masjid, kurang baik dilakukan.
Katanya, lebih baik membangun masjid menggunakan sumbangan atau sedekah atau uang hasil panen padi yang dikumpulkan oleh masyarakat.
Baca: Pemkab Aceh Tengah Resmikan Layanan Darurat 119
Baca: TKW Asal Nisam Diduga Alami Penyiksaan Berat di Malaysia, Tubuh Dipenuhi Bekas Luka, Gigi Rontok
Baca: Kemenag Aceh Selatan Gelar KSM Tingkat Kabupaten
"Kurang baik kita mencari sumbangan di jalan untuk membangun masjid, seperti meletakkan tong atau celengan di jalan atau menahan sumbangan dari pelintas di jalan depan masjid," katanya.
Karena menurut Waled Nu, kita tidak tahu darimana sumber uang yang disedekahkan atau yang disumbangkan oleh pengguna jalan itu. Selain itu, juga menggangu pengguna jalan atau masyarakat yang melintasinya.
Menurut Ulama Kharismatik Aceh itu, sedekah yang berasal dari hasil panen padi lebih baik atau lebih mulia digunakan untuk membangun masjid daripada menahan sumbangan di jalan.
"Selain itu, sumbangan dari pemerintah boleh diterima untuk membangun masjid," terang Waled Nu. (*)