Polemik Pantai Mantak Tari

Pantai Mantak Tari Ditutup, Ini Penjelasan Kadisparbudpora Pidie

Apriadi mengaku Pantai Mantak Tari akan ditutup hingga terbitnya qanun atau aturan untuk pengunjung

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ MUHAMMAD NAZAR
Sejumlah kaum ibu berada di bawah tenda yang didirikan di pintu masuk pantai Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Minggu (28/7/2019). 

Apriadi mengaku Pantai Mantak Tari akan ditutup hingga terbitnya qanun atau aturan untuk pengunjung.

Pantai Mantak Tari Ditutup, Ini Penjelasan Kadisparbudpora Pidie

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Aksi penutupan pantai wisata Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, diakui Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Kadisparbudpora) Pidie, Apriadi SSos, sudah ada kesepakatan.

Apriadi kepada Serambinews, Minggu (28/7/2019), membenarkan ada permintaan warga kepada dinas untuk menutupnya.

Pasalnya ada dua hal dituntut warga. Pertama, adanya qanun yang menerangkan tentang retribusi. 

Hal kedua terkait harusnya adanya peraturan terhadap pengunjung nonmuhrim. 

"Maksudnya jangan dijadikan lokasi itu jadi tempat hal tidak baik dilakukan pasangan nonmuhrim," katanya.

Jadi, harus ada pengawasan khusus yang melibatkan dinas terkait.

Baca: Ratusan Emak-Emak Blokir Pantai Mantak Tari, Dirikan Tenda di Dua Jalan Masuk, Ini Alasannya

Baca: Pantai Mantak Tari Jadi Lokasi Wisata Favorit Warga Pidie

Baca: Objek Wisata Mantak Tari Dibenah

Baca: Pantai Mantak Tari Telan Korban

Oleh karena itu, Apriadi mengaku Pantai Mantak Tari akan ditutup hingga terbitnya qanun atau aturan untuk pengunjung. 

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan kaum ibu dari lima gampong di Kecamatan Simpang Tiga, Pidie, Minggu (28/7/2019) sekitar pukul 07 00 WIB, menutup Pantai Mantak Tari.

Emak-emak itu berasal dari Gampong Kupula, Meunasah Lhee, Mantak Raya, Lampoh Awe dan Pulo Gajah Mate.

Akses jalan ditutup menuju lokasi Pantai Mantak Tari, emak-emak mendirikan tenda di dua lokasi, sehingga pengunjung yang datang, langsung dihentikan emak-emak.

Para pengunjung pun langsung balik arah, pulang.

Pantai Mantak Tari ramai dikunjungi warga, terutama di hari minggu.

Baca: Diduga Ada Kutipan Liar di Lokasi Rekreasi Mantak Tari, Muspika Simpang Tiga Gelar Rapat

Para pengunjung itu terdiri atas kaula muda maupun mereka yang memboyong keluarg. 

Selain karena pantainya yang indah, Mantak Tari juga terkenal dengan pasir hitam yang berkhasiat bisa menyembuhkan penyakit lumpuh.

Nurhayati (39) warga Gampong Kupula yang ditemui Serambinews.com, Minggu (28/7/2019) mengatakan, emak-emak dari lima gampong menutup pantai Mantak Tari sejak pagi.

Dua tenda didirikan di jalan akses masuk menuju pantai.

"Sebenarnya larangan pengunjung ke pantai ini telah dilancarkan satu minggu lalu. Tapi, dua tenda ini kami pasang, Minggu (28/7/2019) pagi," ujar Nurhayati.

Ia menjelaskan, pemasangan tenda tersebut merupakan inisiatif dari kaum ibu, untuk pelarang warga yang berkunjung ke pantai.

Baca: Mantak Tari, Objek Wisata Bahari Favorit

Baca: Masih Menjadi Misteri, Kenapa Dinamakan Pantai Mantak Tari

"Di sini tidak ada ketua maupun koordinator, kami bergerak atas inisiatif semua," sebutnya.

Ia menambahkan, alasan menutup Mantak Tari karena sering terjadi maksiat.

Kaum ibu akan melarang pengunjung sampai adanya qanun yang mengatur bagi pengelolaan tempat rekreasi tersebut. (*)

Baca: Abang Hamili Adik Kandung dan Punya 2 Anak, Kini Menanti Kelahiran Bayi Ke-3, Polisi Amankan Pelaku

Baca: Digadang Jadi Menteri, Jokowi Pernah Minta Adian Napitupulu Tidak Pakai Jaket Kulit Lagi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved