Kisah Nekyah yang Rumahnya Kini Jadi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ulee Gle Pidie Jaya Aceh

Nekyah juga kerap menjadi juru damai atau penengah jika terjadi sengketa dalam sebuah rumah tangga di gampongnya.

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/ABDULLAH GANI
SAHLAN Hanafiah warga Gampong Ulee Gle Kecamatan Bandardua, Pidie Jaya, Minggu (28/7/2019), meluncurkan Buku Cerita Anak Rumoh Nekyah sebagai kenangan atas jasa almarhum orang tuanya Rukiah Abdullah dalam mengajarkan ilmu agama kepada anak-anak. 

Nekyah yang bernama lengkap Rukiah binti Abdullah (meninggal pada Januari 2019 dalam usia 71), semasa hidupnya lebih banyak berdedikasi untuk masyarakat terutama anak-anak dan kaum perempuan.

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Rumah almarhumah Nekyah di Gampong Ulee Gle Kecamatan Bandardua, Pidie Jaya, kini menjadi pusat kegiatan masyarakat yang dikelola dan digerakkan berdasarkan semangat sukarela warga setempat.

Nekyah yang bernama lengkap Rukiah binti Abdullah (meninggal pada Januari 2019 dalam usia 71), semasa hidupnya lebih banyak berdedikasi untuk masyarakat terutama anak-anak dan kaum perempuan.

Nekyah (begitu panggilan akrab anak-anak yang belajar Alquran setiap sore) di rumahnya, semasa hidupnya juga ikut aktif dalam beberapa kegiatan kemasyarakatan.

Antara lain mengelola pengajian bagi ibu-ibu, menjadi tetua gampong  untuk kegiatan pesta perkawinan atau orang meninggal.

Nekyah juga kerap menjadi juru damai atau penengah jika terjadi sengketa dalam sebuah rumah tangga di gampongnya.

Sejak ia meninggal dunia pada 10 Januari 2019 lalu, rumah Nekyah menjadi kosong karena tanpa penghuni.

Anaknya, Sahlan Hanafiah tinggal di Banda Aceh.

Sahlan Hanafiah adalah Kepala Pusat Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ar-Raniry.

Baca: Mantan Kepala Bappeda Abdya Tolak Jabatan Kadis dan Pilih Jadi Staf, Sekda Mengaku Tidak Tahu

Baca: Kisah 7 Bocah Patungan Untuk Beli Sapi Qurban Pada Idul Adha 2019, Nabung Rp 10 Ribu Per Hari

Kepada Serambinews.com Minggu (28/7/2019), Sahlan Hanafiah mengatakan, ide mendirikan rumah ibundanya tersebut sebagai bale beut (balai pengajian) sekaligus sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat, muncul dari salah seorang cucu Nekyah yang bernama Naylan Nur, siswi sekolah dasar di Finnish International School of Tampere (FISTA), Finlandia.

Tujuannya untuk melanjutkan pendidikan agama usia dini bagi anak-anak di gampong tersebut.

Saat ini, kata Sahlan, anak-anak yang belajar di rumah tersebut sekitar 25 orang pria dan wanita.

Pengajian yang diasuh oleh beberapa ustazah berlangsung pada sore hari, kecuali hari Minggu belajarnya pagi.

Selain belajar al-Quran juga belajar shalat, doa, ilmu akhak, fiqih serta tauhid.

Latihan muhazarah juga ikut diajarkan di sini.

“Ke depan juga akan diajarkan beberapa pengetahuan lainnya semisal, latihan berpidato, hikayat, puisi, syair Aceh, kaligrafi serta kerajinan tangan lainnya,” ujar Sahlan.

Baca: Kisah Yusuf Anak Tukang Ojek, Ditolak Daftar Tamtama, Kini Lulus Akmil tapi Sedih Ibu Meninggal

 

Baca: Kisah Romantis Jamaah Haji Kakek-Nenek, Tak Mau Dipisah Hingga Marahi Petugas Karena Cemburu

Untuk menunjang kegiatan tersebut akan diupayakan mendirikan sebuah perpusatkaan mini di Rumah Nekyah.

Sahlan pun merangkum kenangan tentang almarhumah ibundanya itu dalam sebuah buku berjudul Rumoh Nekyah.

Dalam buku ini diluncurkan pada, Minggu (28/7/2019), Sahlan mengisahkan tentang keseharian Nekyah semasa hidupnya mencerdaskan anak-anak pada bidang agama.

Buku tersebut diserahkan Sahlan kepada para santri yang kini tengah belajar agama di sana.

Ikut hadir pada peluncuran buku dimaksud antara lain, keuchik bersama perangkat gampong serta beberapa orangtua/wali santri.(*)

Baca: Catatan dari Malaysia, Koperasi Masa, Datuk Mansyur, Hingga Kisah Tiga Diaspora Aceh Beda Generasi

Baca: Kisah Nurfaizah, Difabel yang Mengajarkan Anak-anak Baca Alquran

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved