Kupi Beungoh
Raih Aceh Hebat atau Pertahankan Juara Miskin dan Pungo?
Mereka memanfaatkan momentum evaluasi 2 tahun kepemimpinan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah (Inova) sebagai pintu masuk.
Baliho berisi capaian pembangunan 2 tahun Inova (5 Juli 2017–5 Juli 2019) yang dipasang di beberapa sudut Kota Banda Aceh mendapat catatan dari pengamat. Saatnya bergerak, raih Aceh Hebat atau malah mempertahankan juara miskin.
Oleh: Hasan Basri M. Nur*)
DALAM beberapa pekan terakhir ini kinerja Pemerintah Aceh mendapat sorotan tajam.
Para pengamat sosial ekonomi dan anggota legislatif menyampaikan kritik beruntun kepada eksekutif, termasuk melalui media massa.
Mereka memanfaatkan momentum evaluasi 2 tahun kepemimpinan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah (Inova) sebagai pintu masuk.
Baliho berisi capaian pembangunan 2 tahun Inova (5 Juli 2017–5 Juli 2019) yang dipasang di beberapa sudut Kota Banda Aceh mendapat catatan dari pengamat.
Dalam baliho dimuculkan data antara lain:
Pertumbuhan ekonomi Aceh meningkat dari 4,19% menjadi 4,61%
Angka kemiskinan turun dari 15,92% menjadi 15,68%, dan lain-lain.
Angka-angka ini dikritisi oleh para pengamat dari berbagai sudut pandang.
Ada yang melihatnya dengan logika terbalik yaitu: Selama dua tahun hanya terjadi 0,24% (15,92-15,68) penurunan angka kemiskinan di Aceh.
Lalu, apakah hasil ini sudah sesuai dengan target?
Menurut akademisi Unsyiah, Dr Rustam Effendi, capaian-capaian itu belum sesuai target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2017-2022.
Baca: Pembangunan Aceh Tak Capai Target
Baca: BREAKING NEWS - Mantan Bupati Simeulue Darmili Resmi Ditahan
Baca: Catatan dari Malaysia, Koperasi Masa, Datuk Mansyur, Hingga Kisah Tiga Diaspora Aceh Beda Generasi
Sementara menurut juru bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdul Gani, walau angka-angka itu belum mencapai target, tetapi ia sudah mengarah ke trend positif, dan karenanya rakyat Aceh harus optimis menatap masa depan. Jika trend positif ini berlanjut, maka pada saatnya Aceh akan setara bahkan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional (Serambi, 16/7/2019).