Kebakaran di Singkil
Ratapan Wanita Tua Hingga Cucuran Air Mata Sang Ibu Membasahi Tubuh Mulus Balita Korban Kebakaran
Ia selamat dari amukan api yang meratakan rumah orang tuanya di Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Kamis (1/8/2019) pukul 11.30 WIB.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Yusmadi
Laporan Dede Rosadi | Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Balita itu tak mengenakan pakaian telungkup di pangkuan sang ibu yang terduduk di tanah.
Ia selamat dari amukan si jago merah yang meratakan rumah orang tuanya di Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Kamis (1/8/2019) pukul 11.30 WIB.
Tubuh mulus balita itu basah oleh lelehan air mata yang jatuh lebat dari sudut mata sang ibu.
Di sebelahnya perempuan lebih tua, meratap sambil sesekali melihat rumahnya yang telah berubah jadi tumpukan arang hitam.
Berjarak 50 meter, suara sesungukan juga terdengar jelas.
Menyela kegaduhan warga dan mobil pemadam kebakaran yang berjibaku menaklukan amukan si jago merah.
Berita terkait
Baca: Ini Data Sementara Korban Kebakaran Rumah Bulu Sema Aceh Singkil
Baca: Belasan Rumah di Singkil Terbakar, Api Berhasil Padam Setelah 7 Mobil Pemadam Dikerahkan
Baca: Empati Warga terhadap Wartawan Serambi Korban Kebakaran, Bantuan Pun Terus Mengalir
Suara itu berasal dari Tamiah Cibro.
Wanita 54 tahun itu, tetap saja meratapi nasibnya kendati sang suami Idal Bancin (58) menenangkan.
Justru tubuh kekar Idal Bancin, ikut ambruk sambil terus menyeka lelehan air mata melewati pipinya.
"Musibah yang kami alami bertubi-tubi," ujarnya.
Idal Bancin diketahui merupakan orang tua korban penembakan yang terjadi dalam kerusuhan 13 Oktober 2015 lalu.
Kemudian Mei lalu, menjadi korban hipnotis sehingga uang bekal naik hajinya lenyap.
Terakhir rumah yang ditempati Idal dan istri ikut terbakar bersama belasan rumah warga Bulu Sema lainnya.
Berita lainnya
Baca: FOTO-FOTO : Sebelas Pelaku Mesum di Cambuk
Baca: Inna Lillahi - Agung Hercules Meninggal Dunia, Istri Ungkap Tanda Awal Suami Terkena Tumor OtaK
Baca: KIA Wajib Bagi Anak di Bawah 17 Tahun, Ini yang Dilakukan Disdukcapil Aceh Selatan
Kebakaran hebat terjadi di Desa Bulusema, Suro, Aceh Singkil, sekitar pukul 11.30 WIB.
Jerit histeris dari kaum perempuan mewarnai upaya pemadaman kebakaran.
Sementara kaum pria berusaha selamatakan barang dari rumah korban semampunya.
Berdasarkan data sementara rumah yang terbakar masing-masing milik Bahrudin, Bayak Nudin, Suratno, Pukak Wang, Hunus Berutu, Jala, Waji Nurdin, Kakah dan Rasit Pohan.
Lalu rumah Tamin Berutu, Ismail Barus, Munah, Idal bancin, Kedek, Sarimin, Soraya, Sabar dan Musahi.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah menjelang tengah hari itu.
Kecuali harta benda korban ludes terbakar. Korban tidak punya kesempatan banyak selamatkan barang dari dalam rumah.
Kondisi itu terjadi lantaran, api cepat merembet.
Kebakaran berhasil dipadamkan, sekitar pukul 13.20 WIB.
Berita lainnya
Baca: MRI Gandeng ACT Membuat Sumur Wakaf di Alurselamat
Baca: Hasil Liga 3 - PSBL Langsa dan Tamiang United FC Berbagi Poin, Persidi Bungkam Peureulak Raya
Baca: Dinas Kesehatan Bener Meriah Teliti Penyebab Keracunan Siswa SDN Bandar Lampahan
Setelah tujuh mobil pemadam dikerahkan ke lokasi. Masing-masing dari Kabupaten Aceh Singkil, enam unit serta bantuan dari Kota Subussalam satu unit.
Api cepat merembet, lantaran kontruksi rumah terbuat dari kayu serta lokasinya berdempetan. "Laporan kebakaran kami terima pukul 11.30 WIB.
Mobil pemadam kebakaran tujuh unit dikerahkan," kata Moch Ichsan Kepala BPBD Aceh Singkil, di lokasi.
Sebelumnya diberitakan, jumlah rumah yang terbakar di Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, mencapai belasan, Kamis (1/8/2019) siang.
Berikut data sementara rumah yang terbakar berdasarkan keterangan warga setempat. Masing-masing rumah Baya Nudin, Suratno, Puka Wang, Unus, Jala dan Ustaz Waji.
Lalu rumah Kakah, Rasid, Tamin Berutu, Ismail Barus, Munah, Idal Bancin, Kedek, Sarimin, Soraya, Sabar Bancin, Maisarah, Baharudin Berutu dan Rumah Sarah.
Sementara itu data resmi dari Pemkab Aceh Singkil, sejauh ini masih dalam pencatatan oleh aparat Desa Bulu Sema. (*)