Rumah Wartawan Terbakar
Ketua GAKAK Berharap Polisi Tangkap Pelaku Teror di Aceh Tenggara
Arafik mengaku berbagai kasus teror yang menimpa wartawan maupun aktivis LSM selama ini di Aceh Tenggara belum pernah terungkap.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Aceh Tenggara
SERAMBINEWS.COM, KUTACANE – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Anti Korupsi Alas Generasi (GAKAG), Arafik Beruh mendesak kepolisian segera mengungkap sejumlah kasus teror di Aceh Tenggara, termasuk pembakaran rumah wartawan Serambi Indonesia dan Kantor PWI di kabupaten itu
“Ini juga momen pengungkapan berbagai kasus terror pada aktivis selama ini,” kata Arafik Beruh, kepada Serambinews.com, Minggu (4/8/2019) di Kutacane.
Arafik mengaku berbagai kasus teror yang menimpa wartawan maupun aktivis LSM selama ini di Aceh Tenggara belum pernah terungkap.
Dia berharap agar dua kasus yang berdekatan terjadi di Aceh Tenggara kali ini menjadi momen bagi aparat penegak hukum mengungkap tuntas.
Arafik yang selama ini getol menyuarakan kritikan terhadap kebijakan pemerintah setempat juga menyatakan sangat yakin kasus-kasus ini bisa diungkap.
”Selama polisi serius dan profesional saya yakin ini bisa cepat terungkap, pelaku dan aktor intelektualnya bisa ditangkap secepatnya,” ujar Arafik.
Menurutnya, dugaan pembakaran rumah Asnawi Luwi wartawan Serambi Indonesia di Kutacane, Aceh Tenggara pada Selasa (30/7/2019) lalu, bukan teror yang pertama terhadap wartawan atau aktivis LSM di daerah itu.
"Sebenarnya aksi bakar membakar sudah kesekian kali terjadi, tapi memang yang dialami saudara Asnawi memang yang paling parah," katanya.
Baca: Penghulu Kute Lae Loning Nyatakan tak Pernah Terjadi Kebakaran Rumah di Desanya Sejak 1980-an
Baca: VIDEO - Polda Aceh Backup Penyelidikan Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Serambi di Aceh Tenggara
Baca: Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Serambi, Polisi Masih Tunggu Hasil Laboratorium Forensik
Arafik pun mengulas sederet kasus kekerasan dengan cara membakar fasilitas milik wartawan atau aktivis LSM di tanah yang dikenal dengan semboyan Sepekat Segenep itu.
Aksi percobaan pembakaran pernah menimpa mobil milik Mahadi Pinem, wartawan Harian Waspada, jelang Pilkada 2006 lalu. Namun api berhasil dipadamkan, setelah seorang warga melihat ada api dan berteriak meminta tolong.
Lalu, kata Arafik, kasus percobaan pembakaran juga terjadi pada Kasirin, ketua LSM SRDK Aceh Tenggara.
Rumah aktivis ini diduga hendak dibakar di bagian belakang, namun berhasil dipadamkan, karena pemilik rumah terbangun saat ada asap.
Kasus pembakaran ini, kata Arafik, terjadi semasa pemerintahan Armen Desky. Salah satu proyek yang disorot kala itu menyangkut jalan tembus Bahorok Dusun Pakpak.
Ternyata teror masih terus dilancarkan bagi siapapun yang getol mengkritisi kebijakan pemerintah di sana.