Rumah Wartawan Terbakar
Ketua GAKAK Berharap Polisi Tangkap Pelaku Teror di Aceh Tenggara
Arafik mengaku berbagai kasus teror yang menimpa wartawan maupun aktivis LSM selama ini di Aceh Tenggara belum pernah terungkap.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Kasus ini bahkan juga menimpa mobil Arafik Beruh, ketua LSM GAKAG Aceh Tenggara. Mobil Toyota Avanza Veloz miliknya diduga dibakar OTK di bagian depan. Akibatnya, mesin mobil hangus total.
Arafik menyatakan, aksi pembakaran ini diduga kuat berkaitan dengan kasus yang dia sorot.
Kasus itu menyangkut proyek pembangunan jalan dua jalur di Aceh Tenggara.
Kasus ini, lanjut Arafik, dilapor sejak 2012 dan baru ada tersangka pada tahun 2019.
"Pokoknya memang kasus teror sering terjadi, kalau kekerasan fisik juga ada beberapa kali," ujar Arafik.
Baca: Sejumlah Bidan di Pidie Diperiksa untuk Ungkap Kasus Bayi Dibuang, Begini Hasilnya
Baca: HUDA Aceh Selatan Gelar Muswil ke-3, Pilih Pengurus Baru Periode 2019-2024
Baca: Viral Video Resepsi Pernikahan Pakai Lilin Gara-gara Mati Lampu, Resepsi Serasa di Rumah Dukun
Baca: 20 Orang Tewas dalam Penembakan Massal, 26 Lainnya Terluka Mulai Bayi hingga orang Tua
Baca: Hasil MotoGP Ceko 2019 - Aron Canet Juara dan Geser Lorenzo Dalla Porta dari Puncak Klasemen
Bukan itu saja, Amri Sinulingga, aktivis LSM di wilayah tersebut juga mendapat teror percobaan pembakaran. Rumah Amri dibakar pada tahun 2018 lalu, namun korban terbangun saat mengetahui ada asap dan kebakaran dapat dicegah.
Terakhir, rumah Asnawi Luwi terbakar parah karena tak dapat diselamatkan.
Hingga kini kasus dugaan pembakaran tersebut masih dalam proses penyelidikan aparat Kepolisian Resor (Polres) Aceh Tenggara.
Hanya berselang semalam, kasus percobaan pembakaran juga dilakukan pada kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara di Jalan Manunggal No 1 Samping Stadion H Syahadat.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Medan sudah turun ke Aceh Tenggara untuk menyelidiki kasus tersebut, termasuk ke kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tenggara.
Polisi pun didesak segera mengungkap pelaku dan dalang teror dengan cara pembakaran rumah dan fasilitas insan pers di Aceh Tenggara.
Polisi didesak membuat deadline tanggal pengungkapan pelaku dan dalang teror.
Hal ini disampaikan Arafik Beruh mengingat dari sederet kasus upaya teror dengan cara pembakaran yang selama ini terjadi di Aceh Tenggara, belum satu pun yang terungkap.
Padahal, kasusnya sudah dilaporkan ke polisi, namun sampai sekarang tidak jelas hasilnya.(*)