Feature

Melihat Romantisme Atmah dan Dulmusrid, Menyusuri Sungai Sarang Buaya, Bikin Sambel Kesukaan Suami

Mereka hanya berdua saja naik perahu kayu dengan penggerak mesin pemotong rumput.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/DEDE ROSADI
Menujukkan ikan hasil tangakapan nelayan Kuala Baru, Minggu (4/8/2019) 

Undangan ke tempat pesta biasanya dilakukan berdua saja dengan suami yang bertindak sebagai sopir saban akhir pekan.

"Kalau tidak ada suami sendiri ke undangan," ujarnya.

Hari menjelang senja, Atmah terlihat melampaikan tangan sambil pamitan mohon diri tidak bisa mampir ke perempuan yang menyapanya dari dalam rumah.

Dia harus lekas naik perahu agar tidak kemalaman, sebab sebelum pulang ke Singkil, harus singgah membeli ikan di Muara Kuala Baru, tempat nelayan menjual hasil tangkapannya. 

Setelah mendapat ikan, perahu kembali melaju.

Sayang sungai Kuala Baru, surut. Dampaknya cukup fatal, kipas perahu yang di dalamnya Serambi turut menjadi penumpang, lepas terjatuh ke dasar sungai. 

Perahu pun terombang ambing, termasuk Atmah, yang jadi penumpang perempuan satu-satunya di atas perahu.

Pencarian kipas penggerak perahu oleh nakhoda dengan terjun ke sungai tak membuahkan hasil.

Sehingga harus menunggu perahu lain melintas untuk meminta tumpangan. 

Memasuki temaram malam bala bantuan akhirnya datang.

Perahu kayu lain yang ukurannya lebih kecil milik Ma Uyung bersedia mengantar.

Perempuan 41 tahun itu bisa kembali ke Desa Kilangan, Singkil, lokasi tambatan perahu yang melayani rute perlayaran melalui jalur sungai Singkil-Kuala Baru.

"Alhamdulillah," gumanya sambil menenteng sandal melompat dari atas perahu menuju daratan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved