Berita Pidie Jaya

Satu Rumah Warga Pijay Ambruk ke Sungai, Empat Rumah Lain Juga Terancam Erosi Krueng Meureudu

Satu dari lima warga Meunasah Gantung Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya (Pijay) ambruk ke sungai.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Dua keluarga pemilik rumah Faisal dari Meunasah Gantung Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya memasang pancang tiang bambu guna menyelamatkan bagian rumah yang ambruk erosi Krueng Meureudu, Selasa (6/8/2019). 

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Satu dari lima warga Meunasah Gantung Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya (Pijay) ambruk ke sungai.

Selain itu, empat unit rumah lainnya hanya menunggu waktu ambruk yang kini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.

Penyebab anacaman utama kelima rumah warga di pusat kota kabupaten itu semata-mata disebabkan erosi Krueng Meureudu, dalam sepuluh tahun terakhir yang semakin ganas.

Seperti halnya salah satu rumah milik Faisal (46) bagian dapur serta perkarangan belakang rumah sepanjang 15 meter telah ambruk ke dasar sungai.

Guna menyelamatkan aset bagiam rumah dari terjangan erosi sungai Krueng Meureudu yang semakin ganas terutama pada musim penghujan, pihak keluarga Faisal kini terpaksa memasang pacang bambu untuk penahan tebing sungai yang semakin mengancam bagi keselamatan sisa sebagian besar rumah.

"Ini terpaksa kami lakukan dengan menggunakan pribadi karena sudah puluham tahun belum ada tanda bangunan normalisasi dari pihak pemerintah berupa pembangunan tebing atau talud penahan bibir sungai," sebut Faisal kepala Serambinews.com, Selasa, (6/8/2019).

Hanya dua kamar dan teras yang kini tertinggal.

Berita terkait

Baca: Banjir Terjang Tangse, Satu Rumah Ambruk dan Akses Terputus Karena Badan Jalan Amblas

Baca: Erosi Sungai Baro Sebabkan Satu Rumah di Kramat Dalam, Kota Sigli, Terancam Ambruk

Baca: Erosi Krueng Meureudu Bahayakan Permukiman Gampong Mesjid Tuha, Kuburan dan Rumah Nyaris Ambruk

Kendati demikian rasa cemas dan wawas turut menyelimuti keluarga miskin ini untuk menempati rumah yang kini bagian belakang telah ambruk ke sungai.

Hasil penelusuran Serambinews.com, empat rumah warga lainnya sepertihalnya, Zubaidah, Muhammad, T Barzaini, Muhammad, dan Mariani hanya terpaut satu hingga dua meter dari bibir sungai terbesar di Pijay itu.

Jika tak segera ditindaklanjuti pembangunan talud penaham tebing sungai, maka dalam tempo satu tahun ke depan tidak tertutup kemungkinan rumah masyarakat di Meunasah Gantung akan ambruk ke dasar sungai.

Dari pengakuan Mariani, kondisi ganasnya erosi Krueng Meureudu telah beberapa kali menjadi pantauan pihak pemerintah ke lokasi.

Berita lainnya 

Baca: 5 Manfaat Minum Air Putih Hangat Setiap Pagi Saat Perut Masih Kosong, Nomor 4 Cocok Bagi Yang Diet

Baca: Wakil Rektor III Unsyiah Buka Kajuraan Catur Internasional Unsyiah, Ini Nomor Yang Dipertandingkan

Baca: Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Bakongan

Namun hingga sepuluh tahun terakhir belum juga kunjung dilakukan nromalisasi sungai.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved