Berita Pidie Jaya
Satu Rumah Warga Pijay Ambruk ke Sungai, Empat Rumah Lain Juga Terancam Erosi Krueng Meureudu
Satu dari lima warga Meunasah Gantung Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya (Pijay) ambruk ke sungai.
Penulis: Idris Ismail | Editor: Yusmadi
Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya
SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Satu dari lima warga Meunasah Gantung Gampong Mesjid Tuha, Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya (Pijay) ambruk ke sungai.
Selain itu, empat unit rumah lainnya hanya menunggu waktu ambruk yang kini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.
Penyebab anacaman utama kelima rumah warga di pusat kota kabupaten itu semata-mata disebabkan erosi Krueng Meureudu, dalam sepuluh tahun terakhir yang semakin ganas.
Seperti halnya salah satu rumah milik Faisal (46) bagian dapur serta perkarangan belakang rumah sepanjang 15 meter telah ambruk ke dasar sungai.
Guna menyelamatkan aset bagiam rumah dari terjangan erosi sungai Krueng Meureudu yang semakin ganas terutama pada musim penghujan, pihak keluarga Faisal kini terpaksa memasang pacang bambu untuk penahan tebing sungai yang semakin mengancam bagi keselamatan sisa sebagian besar rumah.
"Ini terpaksa kami lakukan dengan menggunakan pribadi karena sudah puluham tahun belum ada tanda bangunan normalisasi dari pihak pemerintah berupa pembangunan tebing atau talud penahan bibir sungai," sebut Faisal kepala Serambinews.com, Selasa, (6/8/2019).
Hanya dua kamar dan teras yang kini tertinggal.
Berita terkait
Baca: Banjir Terjang Tangse, Satu Rumah Ambruk dan Akses Terputus Karena Badan Jalan Amblas
Baca: Erosi Sungai Baro Sebabkan Satu Rumah di Kramat Dalam, Kota Sigli, Terancam Ambruk
Baca: Erosi Krueng Meureudu Bahayakan Permukiman Gampong Mesjid Tuha, Kuburan dan Rumah Nyaris Ambruk
Kendati demikian rasa cemas dan wawas turut menyelimuti keluarga miskin ini untuk menempati rumah yang kini bagian belakang telah ambruk ke sungai.
Hasil penelusuran Serambinews.com, empat rumah warga lainnya sepertihalnya, Zubaidah, Muhammad, T Barzaini, Muhammad, dan Mariani hanya terpaut satu hingga dua meter dari bibir sungai terbesar di Pijay itu.
Jika tak segera ditindaklanjuti pembangunan talud penaham tebing sungai, maka dalam tempo satu tahun ke depan tidak tertutup kemungkinan rumah masyarakat di Meunasah Gantung akan ambruk ke dasar sungai.
Dari pengakuan Mariani, kondisi ganasnya erosi Krueng Meureudu telah beberapa kali menjadi pantauan pihak pemerintah ke lokasi.
Berita lainnya
Baca: 5 Manfaat Minum Air Putih Hangat Setiap Pagi Saat Perut Masih Kosong, Nomor 4 Cocok Bagi Yang Diet
Baca: Wakil Rektor III Unsyiah Buka Kajuraan Catur Internasional Unsyiah, Ini Nomor Yang Dipertandingkan
Baca: Pemerintah Aceh Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran Bakongan
Namun hingga sepuluh tahun terakhir belum juga kunjung dilakukan nromalisasi sungai.