Berita Pidie
Hati-hati Serahkan Foto Copy KTP Saat Transaksi Online, Bisa-bisa Seperti Dialami Pemuda Pidie Ini
"Kawan saya mengirim uang kepada si pengirim melalui bank. Karena kawan saya belum memiliki KTP, akhirnya foto copy KTP saya yang dikirim," jelasnya.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
"Kawan saya mengirim uang kepada si pengirim melalui bank. Karena kawan saya belum memiliki KTP, akhirnya foto copy KTP saya yang dikirim," jelasnya.
Hati-hati Serahkan Foto Copy KTP Saat Transaksi Online, Bisa-bisa Seperti Dialami Pemuda Pidie Ini
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Hati-hati menyerahkan foto copy KTP saat bertransaksi jual beli secara online.
Sebab, identitas Anda bisa saja digunakan orang untuk menipu orang lain dengan cara dikirim identitas tersebut.
Hal ini seperti dialami M Riza Mukaukis (25), warga Gampong Seurekui, Kecamatan Glumpang Baro, Pidie.
M Riza mengirim identitas foto copy KTP saat membeli ponsel bekas melalui medsos.
Si pengirim minta dikirim foto copy KTP. Alasannya barang sudah sampai di loket.
"Awalnya saya bersama teman hendak membeli hand phone bekas dan alat kesehatan melalui medsos. Tapi, saya tidak jadi membeli karena harganya mahal," kata M Riza Mukaukis kepada Serambinews.com, di Mapolres Pidie, Rabu (7/8/2019).
Baca: PLN Kompensasi Konsumen dengan Potong Gaji Pegawai, Pemerintah Juga Harus Ikut Tanggung Jawab
Baca: Tujuh Orang Paling Kuat dan Berpengaruh di Lingkaran Jokowi, Ini Profil Mereka
Baca: Banyak Prajurit Gugur di Papua, Ternyata Oknum TNI Jual Amunisi ke OPM dan Bertugas di Kodim Mimika
Namun, kata M Riza, temannya yang akhirnya membeli hp merk Redmi Rp 300 ribu.
Saat itu, sebut M Riza, si pengirim meminta cepat dikirim uang dan foto copy KTP, dengan alasan barang telah sampai di loket.
"Kawan saya mengirim uang kepada si pengirim melalui bank. Karena kawan saya belum memiliki KTP, akhirnya foto copy KTP saya yang dikirim," jelasnya.
Menurut M Riza, saat itu, ia bersama temannya mengambil hp yang telah dibeli melalui online dan dikirim via loket di Terminal Terpadu Kota Sigli.
"Namun, loket yang dituju pengirim telah tutup, sehingga kami kirim pesan melalui medsos kepada si pengirim, tapi tidak adanya balasan dari si pengirim," jelasnya.
Belakangan, ungkap M Riza, belasan warga tiba-tiba menghubunginya, untuk minta dikirim HP. Bahkan, adanya warga yang tinggal di desa tetangganya yang menghubungi M Riza untuk meminta dikirim hp.