Berita Aceh Jaya
Mahasiswa Tuntut Polisi Jangan Tutupi Kasus Pelecehan Seksual yang Diduga Oknum Pejabat Aceh Jaya
"Hari ini nama baik daerah kami tercoreng dengan kasus ini. Kami meminta pihak kepolisian untuk tidak menutupi kasus ini," teriak seorang orator.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
"Hari ini nama baik daerah kami tercoreng dengan kasus ini. Kami meminta pihak kepolisian untuk tidak menutupi kasus ini," teriak seorang orator.
Mahasiswa Tuntut Polisi Jangan Tutupi Kasus Pelecehan Seksual yang Diduga Oknum Pejabat Aceh Jaya
Laporan Masrizal I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sepuluh mahasiswa Aceh Jaya menggelar aksi di Bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Rabu (7/8/2019).
Mereka meminta pihak Polda Aceh agar serius menangani kasus dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat Aceh Jaya.
"Hari ini nama baik daerah kami tercoreng dengan kasus ini. Kami meminta pihak kepolisian untuk tidak menutupi kasus ini," teriak seorang orator.
Aksi yang mendapat pengawalan aparat kepolisian itu menjadi perhatian pengguna jalan.
Dalam aksi itu, massa turut mengusung spanduk yang bertuliskan "Pak polisi jangan tutupi kasus ini, kami geram dengan koleksi-koleksi video porno yang dibuat sendiri," tulis mereka.
Baca: Mahasiswi Polisikan Pejabat Aceh Jaya, Terkait Kasus Pelecehan Seksual
Baca: Soal Kasus Mesum Pejabat Aceh Jaya dengan Mahasiswi, Ini Kata Wakil Ketua DPRK
Baca: Ini Perkembangan Proses Hukum Terhadap 2 Tersangka Pelecehan Seksual di Pesantren An Lhokseumawe
Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi berinisial N (21), melaporkan pejabat tinggi Aceh Jaya berinisial I (51), ke Polda Aceh atas kasus dugaan pelecehan seksual.
Pengaduan tersebut telah dilaporkan pada 15 Juli 2019 dengan Nomor Pengaduan: Reg/138/VII/RES.2.5/2019/Subdit II Tipid PPUC/Ditreskrimsus.
Kuasa Hukum korban, Safaruddin SH mengatakan, dari pengakuan N kejadian pelecehan itu terjadi pada Agustus 2018.
Saat itu, korban diajak jalan-jalan oleh pejabat tinggi Aceh Jaya itu dengan mobil pribadinya ke Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar.
Sesampai di parkiran bandara terbesar di Aceh itu, pejabat tersebut melakukan pelecehan dengan cara meminta korban melakukan sesuatu yang tidak patut.
Tapi, hal amoral itu tidak sempat terjadi karena datang petugas bandara yang sedang patroli. (*)