Berita Populer

BERITA POPULER - Siswi Sakit Perut hingga Vonis Istri Pedagang Es Campur dan Selingkuhannya

Dua kasus pembunuhan masuk lima berita populer. Yang satu kasus suami bunuh istri dan anaknya. Satu lagi istri bunuh suami bersama selingkuhannya.

SERAMBINEWS.COM
Kolase Foto Berita Populer Serambinews.com 8 Agustus 2019. 

BERITA POPULER - Siswi Sakit Perut hingga Vonis Istri Pedagang Es Campur dan Selingkuhannya

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Redaksi Serambinews.com menyajikan lima berita daerah yang populer dalam 24 jam terakhir.

Kisah seorang siswi di Kabupaten Aceh Timur yang sakit perut di sekolah akibat tak sarapan karena tidak ada beras di rumah, menjadi berita yang paling menyedot perhatian publik.

Ini terlihat dari banyaknya pembaca berita tersebut. Berita tersebut berjudul "Siswi Sakit Perut di Sekolah karena tak Sarapan Terima Bantuan Beras dan Uang dari Haji Uma.

Berita yang diposting pada Kamis (8/8/2019) pukul 10.02 WIB ini menjadi berita terpopuler Serambinews.com pada kanal Nanggroe atau berita daerah.

Bahkan berita terpopuler di urutan kedua juga masih terkait siswi tersebut.

Selain itu, dua kasus pembunuhan di Aceh Utara juga masuk dalam daftar lima berita populer. Yang satu kasus suami bunuh istri dan anaknya. Satu lagi istri bunuh suami bersama selingkuhannya.

Berikut ini lima berita terpopuler kanal Nanggroe Serambinews.com dalam 24 jam terakhit:

1. Siswi Sakit Perut karena tak Sarapan

Tim Haji Uma, menyerahkan bantuan kepada keluarga Putri di Gampong Tualang, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur.
Tim Haji Uma, menyerahkan bantuan kepada keluarga Putri di Gampong Tualang, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur. (FOR SERAMBINEWS.COM)

Suparno yang merupakan buruh kasar bekerja di Banda Aceh itu mengaku, saat itu di rumah tidak ada beras, sehingga ia pergi ke luar untuk mengusahakan uang membeli beras.

"Setelah saya pulang ke rumah, saya lihat beberapa anak-anak sekolah mengantarkan Putri ke rumah. Tak lama kemudian muncul berita mengenai keluhan Putri," sebut Suparno

Anaknya bernama Putri Dewi Nilaratih (14). Ia saat ini sekolah di SMP 4 Peureulak, Aceh Timur.

Ia terpaksa dibawa pulang karena mengeluh sakit perut akibat tidak sarapan pagi.

Saat ditanya oleh gurunya kenapa ia tak sarapan, Putri mengatakan bahwa di rumahnya tidak ada beras sehingga ia tidak makan.

Berita Selengkapnya klik di sini

2. Menangis saat Terima Bantuan

Dinas Pendidikan Aceh Timur diwakili seorang kepala sekolah Suharto menyerahkan bantuan beras kepada Suparno, keluarga kurang mampu di Gampong Tualang, Kecamatan Peureulak Aceh Timur.
Dinas Pendidikan Aceh Timur diwakili seorang kepala sekolah Suharto menyerahkan bantuan beras kepada Suparno, keluarga kurang mampu di Gampong Tualang, Kecamatan Peureulak Aceh Timur. (SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI)

Berita terpopuler kedua masih terkait siswa yang sakit perut karena tak sarapan.

Ayah Putri bernama Suparno menangis terharu saat menerima bantuan berupa beras dan Indomie itu.

"Terimakasih atas bantuannya pak," ucap Suparno sambil mengusap air mata.

Suparno mengaku terharu dengan pemberitaan tentang anaknya yang mengeluh sakit perut di sekolah akibat tak sarapan lantaran tak ada beras di rumah.

"Padahal semiskin apapun kami, saya tetap berusaha keras untuk menghidupi anak-anak," kata ayah Putri.

Berita Selengkapnya klik di sini

3. Guha Ek Luntie Bakal Jadi Geopark

Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Doni Monardo didampingi Nazli Ismail, Peneliti Geofisikia Kebumian Unsyiah saat berada di dalam Gua Ek Luntie, Rabu (7/8/2019).
Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Doni Monardo didampingi Nazli Ismail, Peneliti Geofisikia Kebumian Unsyiah saat berada di dalam Gua Ek Luntie, Rabu (7/8/2019). (SERAMBI/ SUBUR DANI)

Berita populer berikutnya adalah tentang Guha (Gua) Ek Luntie di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar.

Dari dalam Guha Ek Luntie lah terungkap, bahwa bencana tsunami di Aceh adalah bencana yang telah terjadi sejak tujuh ribuan tahun silam dan peristiwa itu berulang.

Temasuk yang terakhir adalah musibah tsunami tahun 2004 yang meluluhlantakkan sebagaian daratan Aceh.

Karena itu, Guha Ek Luntie dinilai pantas menjadi museum alam yang telah merekam dengan baik kejadian tsunami di Aceh.

Kawasan ini diharapkan bisa menjadi kawasan geopark tsunami untuk destinasi, edukasi, dan upaya pengurangan risiko bencana.

Berita Selengkapnya klik di sini

4. Pembunuhan Istri dan Dua Anak

Penyidik Satreskrim Polres Lhokseumawe menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap seorang wanita berserta kedua anaknya di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Selasa (23/7/2019).
Penyidik Satreskrim Polres Lhokseumawe menggelar rekonstruksi pembunuhan terhadap seorang wanita berserta kedua anaknya di Desa Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Selasa (23/7/2019). (SERAMBINEWS.COM/SAIFUL BAHRI)

Warga Muara Batu Aceh Utara, pada Selasa (7/5/2019) subuh digegerkan penemuan mayat seorang ibu rumah tangga beserta kedua anaknya dengan luka gorok dan tusuk.

Seorang korban yang baru berumur 18 bulan ditemukan dalam bak mandi dengan kondisi luka tusuk di leher.

Setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian, maka terungkap tersangka pembunuhan sadis tersebut tidak lain adalah suami ketiga korban.

Perkembangan terbaru tentang kasus ini juga menarik perhatian pembaca, hingga berita ini menjadi berita populer di urutan keempat.

Berita Selengkapnya klik di sini

5. Vonis Istri Pedagang Es Campur dan Selingkuhannya

PETUGAS membawa masuk Jamaliah terdakwa kasus pembunuhan suaminya ke ruang sidang PN Lhoksukon, Aceh Utara, Rabu (7/8).
PETUGAS membawa masuk Jamaliah terdakwa kasus pembunuhan suaminya ke ruang sidang PN Lhoksukon, Aceh Utara, Rabu (7/8). (SERAMBI/JAFARUDDIN)

Masih kasus pembunuhan di Kabupaten Aceh Utara. Berita populer kelima diisi oleh kasus pembunuhan pedagang es campur yang dilakukan oleh istri bersama selingkuhannya.

Namanya Jamaliah alias Novi (30). Ia bersekongkol dengan selingkuhannya, Musliadi (26), membunuh Jazuli (34).

Musliadi membunuh Jazuli dengan parang atas permintaan Jamaliah.

Kemarin, keduanya menjalani sidang putusan. Jamaliah divonis 20 tahun penjara. Sedangkan Musliadi divonis hukuman penjara seumur hidup.

Vonis itu lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut keduanya dihukum mati.

Berita Selengkapanya klik di sini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved