Idul Adha 1440 H

Ferdi Bersyukur Bisa Shalat Id, GM Angkasa Pura II: Ini Hari Bersejarah buat Aceh

Minggu (11/8) pagi kemarin, setelah dua pesawat dari Maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia lepas landas pukul 06:00 WIB dan pukul 07:00 WIB

Editor: hasyim

Aktivitas Bandara SIM dia katakan, biasanya sudah dimulai sekitar pukul 04:00 WIB, karena pesawat perdana take off sekitar pukul 06:00 WIB.

Hal senada juga disampaikan oleh Syukran dan Cut Mahatir.

Mereka sangat bersyukur dan menyatakan bahwa kebijakan penghentian sementara operasional bandara sangat menguntungkan mereka yang selama ini bekerja di berbagai komunitas bandara.

GM Angkasa Pura II Bandara SIM, Yos Suwagiyono kemarin mengatakan, operasional Bandara SIM dihentikan selama beberapa jam, mulai pukul 07:30 WIB hingga pukul 11:00 WIB, karena bertepatan dengan pelaksanaan shalat Idul Adha.

Sebelumnya, dia menyebutkan, sudah ada maskapai yang terbang menuju Jakarta dan Medan, yaitu Lion Air dan Garuda Indonesia.

Sedangkan dengan dihentikan aktivitas selama empat jam ini, hanya tiga penerbangan yang terkena dampak dan harus digeser jadwal pendaratannya.

Baca: Kivlan Zen Gugat Wiranto, Dinilai Lakukan Perbuatan Melawan Hukum karena Hal Ini

Ketiganya yaitu Air Asia rute Kuala Lumpur, Firefly rute Penang, dan Citilink rute Jakarta dengan transit Medan.

"Alhamdulillah, ini hari bersejarah buat Aceh, ini karena untuk menghormati Aceh yang melaksanakan syariat islam. Sehingga petugas di komunitas bandara bisa shalat Id bersama-sama, sehingga lengkaplah ibadah mereka," ujar Yos terharu.

Ia menambahkan, pelaksanaan shalat Id di Bandara SIM yang pertama kalinya menjadi hadiah dari pemerintah untuk masyarakat Aceh.

Ia juga berterima kasih juga kepada Otoritas Bandara Wilayah II Medan yang membawahi Aceh, karena sudah mengizinkan penghentian sementara operasional bandara.

Kemarin, shalat Id di bandara juga diikuti oleh keluarga pegawai dan masyarakat di sekitar bandara.

Ia menambahkan, dihentikan aktivitas bandara saat lebaran berawal dari kisah petugas imigrasi kepada Kanwil Kemenkumham, bahwa mereka yang bertugas di bandara ada yang sudah delapan tahun tak bisa shalat Id.

Sehingga Kanwil menyampaikan hal itu kepada Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, lalu bupati melayangkan surat imbauan kepada PT Angkasa Pura supaya dapat menutup sementara bandara di hari raya.

Angkasa Pura sebagai operator, merespons surat bupati dengan menyurati Kementerian Perhubungan RI Melalui Otoritas Bandara Wilayah II Medan yang selama ini mengatur regulasi penerbangan.

Sehingga akhirnya sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, pihak Kemenhub RI mengizinkan operasional dihentikan sementara.(mun)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved