Idul Adha 1440 H

VIDEO- GM Angkasa Pura II Terisak Saat Diwawancarai Wartawan, Terharu Petugas Bandara Bisa Shalat Id

Ini adalah Shalat Id perdana yang dilaksanakan di kompleks bandara tersebut, sebagai realisasi dari imbauan Bupati Aceh Besar

Penulis: Budi Fatria | Editor: Zaenal

GM Angkasa Pura II Terisak Saat Diwawancarai Wartawan, Terharu Petugas Bandara Bisa Shalat Id

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Petugas bandara dan karyawan PT Angkasa Pura II, bersama masyarakat melaksanakan Shalat Idul Adha, di halaman parkir Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar, Minggu (11/8/2019) pagi.

Ini adalah Shalat Id perdana yang dilaksanakan di kompleks bandara tersebut, sebagai realisasi dari imbauan bupati Aceh Besar, Mawardi Ali yang dikeluarkan beberapa waktu lalu.

Selama ibadah Shalat Ied, aktivitas di bandara SIM terhenti total.

Data dan amatan Serambi TV, ada tiga penerbangan yang ditunda dan ada dua penerbangan sebelum pelaksanaan shalat Id.

Dua pesawat yang terbang sebelum Shalat Id adalah Lion Air lepas landas pukul 06:00 WIB dan dan Garuda Indonesia berangkat pada pukul 07:00 WIB.

Baca: Larang Terbang Pesawat Hari Raya, Bupati: Ada Petugas 8 Tahun Puasa tak Bisa Shalat Ied Urus Bandara

Baca: Ini Fakta di Balik Instruksi Bupati Aceh Besar Soal Larangan Pesawat Beroperasi Saat Lebaran

Setelah itu, aktivitas di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, langsung sepi.

Para petugas kemudian bergegas meninggalkan area tugasnya masing-masing, menuju ke area parkir bandara.

Sejumlah terpal biru, ambal merah, dan sebuah podium kecil sudah dibentangkan di pelataran parkir.

Sementara takbir terus menerus dikumandangkan sejak pukul 07:00 WIB.

Suasana di Bandara SIM pada Hari Raya Idul Adha ini memang terlihat berbeda.

Operasional bandara dihentikan dan pihak otoritas juga menyelenggarakan shalat Id dan pemotongan hewan kurban di kompleks bandara.

GM Angkasa Pura II Bandara SIM, Yos Suwagiyono tak bisa menyembunyikan rasa harunya terhadap suksesnya penerbangan sekaligus pelaksanaan shalat id dan kurban di Kompleks Bandara SIM.

Yos sampai terisak dan menitikkan air mata saat beberapa wartawan, termasuk Serambi TV, mewawancarainya.

"Alhamdulillah, ini hari bersejarah buat Aceh, ini karena untuk menghormati Aceh yang melaksanakan syariat Islam,” ujarnya.

Baca: TKW Disiksa Majikan di Arab Saudi Hingga Dapat 20 Jahitan, Sang Anak: Pak Jokowi, Pulangkan Ibu Saya

“Di satu sisi, kita menghargai imbauan Pak Bupati (Aceh Besar Mawardi Ali-red),” lanjut Yos Suwagiyono dalam kalimat yang terbata-bata.

Sesekali, Yos terlihat menyapu bulir-bulir air mata yang menetes ke pipinya.

Ia juga berterima kasih juga kepada Otoritas Bandara Wilayah II Medan yang membawahi Aceh, karena sudah mengizinkan penghentian sementara operasional bandara.

“Di sisi lain, saya berterima kasih kepada otoritas Bandara Wilayah II Medan yang telah mengijinkan buat kebaikan komunitas bandara untuk bisa melaksanakan Shalat Id bersama-sama, sehingga lengkaplah ibadah mereka," ujar Yos.

Menurutnya, kemarin operasional Bandara SIM dihentikan selama beberapa jam, mulai pukul 07:30 WIB hingga pukul 11:00 WIB.

Sebelumnya, dia menyebutkan, sudah ada maskapai yang terbang menuju Jakarta dan Medan, yaitu Lion Air dan Garuda Indonesia.

Sedangkan dengan dihentikan aktivitas selama empat jam ini, hanya tiga penerbangan yang terkena dampak dan harus digeser jadwal pendaratannya.

Ketiganya yaitu Air Asia rute Kuala Lumpur, Firefly rute Penang, dan Citilink rute Jakarta dengan transit Medan.

Ia menambahkan, pelaksanaan shalat Id di Bandara SIM yang pertama kalinya menjadi hadiah dari pemerintah untuk masyarakat Aceh.

Kemarin, shalat Id di bandara juga diikuti oleh keluarga pegawai dan masyarakat di sekitar bandara.

Ia menambahkan, dihentikan aktivitas bandara saat lebaran berawal dari kisah petugas imigrasi kepada Kanwil Kemenkumham, bahwa mereka yang bertugas di bandara ada yang sudah delapan tahun tak bisa shalat Id.

Sehingga Kanwil menyampaikan hal itu kepada Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali, lalu bupati melayangkan surat imbauan kepada PT Angkasa Pura supaya dapat menutup sementara bandara di hari raya.

Angkasa Pura sebagai operator, merespons surat bupati dengan menyurati Kementerian Perhubungan RI Melalui Otoritas Bandara Wilayah II Medan yang selama ini mengatur regulasi penerbangan.

Sehingga akhirnya sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, pihak Kemenhub RI mengizinkan operasional dihentikan sementara.

Baca: Nuria Vera Mona Tiga Hari Cari Mayat di Sungai  

Baca: Meneladani Nabiyullah Ibrahim A.s.  

NARATOR: ARDIANSYAH

EDITOR: REZA MUNAWIR

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved