Polemik Pantai Mantak Tari
Mak-mak Masih Blokir Objek Wisata Pantai Mantak Tari, Pengunjung Dihalau Pulang
Mak-mak dari Kecamatan Simpang Tiga masih memblokir akses jalan menuju objek wisata Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Yusmadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Mak-mak dari Kecamatan Simpang Tiga masih memblokir akses jalan menuju objek wisata Mantak Tari, Kecamatan Simpang Tiga, Pidie.
Pada Hari Raya Idul Adha ramai warga datang ke objek wisata tersebut, karena Pidie minim objek wisata yang ditata dengan baik.
Pantauan Serambinews.com, Selasa (13/8/2019) menemukan, blokir dilakukan sejumlah kaum hawa didominasi mak-mak tidak lagi memasang tenda, melainkan mereka duduk di talud pembatas tambak dengan laut
Saat adanya pengunjung, sejumlah wanita bangkit, sekaligus meminta pengunjung objek wisata untuk pulang.
Pengunjung menuruti permintaan sejumlah wanita yang langsung pulang.
Setiap pengunjung yang datang menggunakan roda dua maupun roda empat tidak diperkenankan singgah di pantai tersebut.
Pada hari raya Idul Adha ramai warga berkunjung dari kalangan remaja.
Tempat usaha berupa kios yang berjumlah belasan terletak di tepi pantai, kini tidak adanya aktivitas.
Sebagian juga mulai rusak.
"Maaf objek Mantak Tari kami tutup, di Mantak Tari itu sering terjadi maksiat. Kami takut dengan maksiat yang akan mengundang bencana," kata salah seorang berbadan gemuk saat menegur pengunjung di depan Serambinews.com, Selasa (13/8/2019).
Berita terkait lainnya
Baca: Sekelompok Enak-emak Masih Blokir Pantai Mantak Tari, Pengunjung Dihalau Pulang
Baca: Mantak Tari Masih Ditutup, Dana Rehab Rp 5 Miliar Terancam Gagal
Baca: Warga Masih Blokade Pantai Mantak Tari di Pidie, Rencana Pemerintah Merehab Terancam Gagal
Baca: Beri Rasa Aman, Polisi Patroli di Pantai Mantak Tari, Aksi Blokade Masih Berlanjut
Menurut mak-mak, mereka berjaga di objek wisata Mantak Tari, mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Sejumlah mak-mak berjaga secara sukarela dengan cara bergantian.
Kadisparbudpora Pidie, Apriadi SSos, kepada Serambinews.com, Selasa (13/8/2019) mengatakan, pihak dinas belum menggelar rapat dengan dengan tokoh masyarakat Simpang Tiga, guna menyelesaikan persoalan objek wisata Mantak Tari.
Karena, menurutnya, Camat Simpang Tiga harus melaporkan persoalan tersebut kepada bupati.
"Pak Camat telah melaporkan kepada dinas, seharusnya camat melaporkan juga kepada Pak Bupati. Walau pun nantinya Pak Bupati akan memanggil Disparbudpora," jelasnya.
Ia menyebutkan, camat melaporkan persoalan itu kepada bupati, sebab masalah Pantai Mantak Tari terjadi di dalam kawasanya. (*)