14 Tahun Damai Aceh
Juha Chistensen, Perdamaian Aceh Menjadi Contoh bagi Dunia
Juha Christensen, warga Finlandia yang berperan penting dalam proses perdamaian Aceh, menyatakan, perdamaian Aceh adalah model pencapaian perdamaian.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Yusmadi

Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -- Juha Christensen, warga Finlandia yang berperan penting dalam proses perdamaian Aceh, menyatakan, perdamaian Aceh adalah model pencapaian perdamaian di dunia.
"Setelah 2005 tidak ada proses perdamaian lain di dunia setelah yang dicapai di Aceh," kata Juha seusai berbicara dalam dialog publik memaknai perdamaian Aceh di Mes Aceh, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Ia mengatakan perdamaian di Aceh yang sudah berlangsung selama 14 tahun harus diisi dengan pembangunan ekonomi, menyempurnakan proses reintegrasi dan menjaga stabilitas politik.
"Dari perspektif luar negeri, perdamaian Aceh adalah contoh atau model. Sangat luar biasa," kata Juha.
Ia mengakui proses perdamaian tidak langsung sempurna 100 persen, oleh karena itu seluruh elemen di Aceh baik Pemerintah daerah dan Pemerintah Pusat harus fokus pada hal-hal yang masih terkendala.
Baca: Muhammad Nazar: Perdamaian Harus Dipelihara, Caranya Tetap Perhatikan Aceh
Baca: Demi Menjaga Damai Aceh, Mualem Minta Pemerintah Pusat Serius Wujudkan Butir MoU Helsinki
Baca: Dialog Publik Memaknai Perdamaian Aceh di Jakarta, Pembicara Sofyan A Djalil, Nazar dan Para Tokoh
Juha menyebut ada tiga hal yang harus jadi titik perhatian.
Pertama proses reintegrasi disempurnakan.
Kedua mendorong pembangunan ekonomi Aceh.
Kadin dan kalangan swasta harus terlibat bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dan Pusat.
Ketiga adalah stabilitas politik di daerah.
"Investor tidak akan kalau kondisi daerah tidak stabil," kata Juha.
Baca: Setelah Lhokseumawe, Wali Kota Banda Aceh Juga akan Surati Telkom, Minta PUBG Diblokir
Baca: Tiga Menit Babak Kedua, Defri Riski Cetak Gol dan Bawa Persiraja Unggul 1-0 atas PSMS Medan
Baca: Hasil Persiraja vs PSMS Medan - Babak Pertama tanpa Gol
Dialog publik memaknai perdamaian Aceh menghadirkan narasumber Sofyan A Djalil, mantan Wagub Aceh dan Ketua SIRA Muhammad Nazar, senator Fachrul Razi, mantan komisioner Komnas HAM yang juga pengamat perdamaian Aceh Hafidz Abbas.
Dialog dipandu oleh Khusnul Jamil.
Dialog diselenggarakan pemuda dan mahasiswa Aceh di Jakarta. (*)