Kisah Tragis Brigadir Hedar, Tugas Menyamar Berujung Maut di Tangan KKB Papua, Ayah Sebut Dijebak
Almarhum Hedar yang sebelumnya berpangkat brigadir satu telah diberikan kenaikan pangkat luar biasa menjadi brigadir polisi anumerta.
Kaharuddin mengatakan, anaknya mempunyai sifat pribadi yang pendiam, namun juga suka bersosialisasi.
Sedangkan ia menyebut kelemahannya adalah gampang percaya dengan orang lain.
“Katanya dia dipanggil untuk bertemu dengan salah satu pimpinan KKB di Ilaga. Namun sepertinya dia dijebak. Ada seseorang yang dikenal memanggil dia dalam perjalanan, tidak tahunya seperti itu akhirnya,” kata dia.
Sementara, ibu kandung Hedar mengungkapkan, ponsel milik anaknya masih aktif walau pun anaknya telah gugur oleh KKB di Puncak, Papua.
Pada saat insiden penyekapan anaknya, ponsel milik Hedar tidak ditemukan.
"HP anak saya masih aktif. Hanya saja saat dihubungi tersambung namun tak terjawab," kata Nurhaeda sambil menyeka air matanya, Selasa.
Tak hanya itu, Nurhaeda pun sempat bertanya-tanya mengapa anaknya tewas sementara rekannya Bripka Alfonso berhasil lolos dari kepungan kelompok KKB.
Diakuinya, kalau anaknya banyak mengetahui tentang KKB di Papua, bahkan ia mengaku pernah mendengar cerita anaknya tersebut saat bersama paman-pamannya di Papua.
"Anak saya banyak tahu tentang KKB, hal itu pernah diceritakan sebagian kepada saya. Namun yang banyak tahu dari cerita Hedar tentang KKB di Papua, adalah paman-paman Hedar," katanya.
Harus ada tindakan tegas
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, harus ada tindakan tegas dalam menangani kelompok pemberontak.
Jangan sampai hanya didiamkan saja.
Apalagi mereka telah melakukan aksi-aksi pembunuhan.
"Itu (pemberontak) harus dihantam, diselesaikan itu pemberontak. Jangan seenak-enaknya bunuh orang, jangan didiem-diemin," ujarnya usai memberi kuliah umum di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta, Selasa (13/8/2019).
Menurutnya, jika perlu lakukan operasi untuk mengatasi kelompok pemberontak yang ada di Papua.