Aceh Hebat
Ketika Dyah Erti Jadi “Guru” PAUD, dari Jalan Santai Hingga Bagi Tips Cegah Stunting
Ratusan anak-anak usia dini berjalan kaki sambil melambai-lambaikan bendera Merah Putih ukuran kecil di tangannya.
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN – Suasana meriah dan ceria menyemarakkan ruas jalan utama di Blangkejeren, Gayo Lues, Kamis (15/8/2019).
Ratusan anak-anak usia dini berjalan kaki sambil melambai-lambaikan bendera Merah Putih ukuran kecil di tangannya.
Mereka berjalan santai, mengikuti arahan dari para ibu guru yang memakai pakaian bertema merah putih.
Kemarin, Dyah Erti Idawati, istri Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah ikut berbaur bersama anak-anak PAUD itu.
Dyah ikut menjadi salah satu dari para ibu guru itu.
Mengenakan pakaian bertema merah putih, Dyah ikut berjalan kaki dan mengawasi para generasi penerus.
"Adek-adek ini harus sehat dan menjadi anak yang pinter," ujar Dyah saat melakukan pelepasan jalan santai anak PAUD se-kabupaten Gayo Lues dalam rangka peringatan HUT RI ke 74, di halaman Bale Musara, Blang Kejeren, Kamis (15/8/2019).
"Mudah-mudahan dengan semangat 17 Agustus dan semangat perjuangan para pahlawan dapat menumbuhkan semangat bagi adik-adik," ujar Dyah seperti dikutip Serambinews.com dari rilis Humas Pemerintah Aceh.
Baca: Bupati Bener Meriah Sarkawi: Karnaval Bagian Dari Suka Cita Kemerdekaan RI
Baca: Dubes India Sudah Lima Kali Datang ke Aceh, Nova: Pak Menteri, Kayaknya Mereka Butuh Sekali Kita
Dalam kesempatan itu, istri Plt Gubernur Aceh itu juga berterima kasih dan mengapresiasi kepada Bunda PAUD Gayo Lues karena telah menggelar jalan santai untuk anak-anak usia dini di negeri seribu bukit tersebut.
Kegiatan tersebut, ujar Dyah, sangat penting dalam menanamkan pola hidup sehat anak.
"Kehidupan sehat harus terus dijaga," kata Dyah.
Selain jalan santai, anak-anak itu juga mengikuti serangkaian lomba.
Di antaranya lomba menjawab pertanyaan dan lomba mewarnai.
Usai lomba, Dyah beserta rombongan membagikan hadiah kepada anak-anak seraya memberikan semangat agar anak-anak PAUD terus giat belajar demi mencapai cita-cita.
Turut mendampingi Dyah Erti dalam kegiatan tersebut adalah Bupati Gayo Lues Muhammad Amru, Wakil Bupati Gayo Lues, Bunda PAUD kabupaten Gayo Lues Hartati, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh Safrida Yuliani dan sejumlah pengurus Bunda Paud Aceh lainnya.
Baca: Istri Plt Gubernur Aceh Dyah Erti Dampingi Anak Berkebutuhan Khusus yang Ingin Jadi Ahli Kecantikan
Baca: Istri Plt Gubernur Aceh Dyah Erti Idawati, Kagumi Keindahan Batu Giok Aceh
Sosialisasikan Pencegahan Stunting
Dalam kunjungannya ke Gayo Lues, Pembina Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Dyah Erti Idawati, meminta kepada seluruh Bunda PAUD di kabupaten Gayo Lues untuk mensosialisasikan pencegahan stunting kepada setiap orang tua dan anak-anak di desa masing-masing.
Anak-anak, kata dia, harus diberikan edukasi pola hidup sehat sedari usia dini.
Hal tersebut disampaikan oleh Dyah Erti Idawati saat memberikan materi pada pembinaan Bunda PAUD seluruh kabupaten Gayo Lues, di aula pendopo Bupati setempat, Kamis (15/8/2019).
Pembinaan itu diikuti oleh Bunda PAUD Kabupaten Gayo Lues, kecamatan, sampai dengan Bunda PAUD tingkat gampong.
Dyah mengatakan, stunting disebabkan oleh kurangnya pemberian makanan bergizi untuk balita dan kurangnya pengonsumsian asupan bergizi oleh ibu hamil, sehingga menyebabkan pola pertumbuhan badan dan otak anak melambat.
Untuk itu, ia meminta agar para Bunda PAUD gampong yang juga merupakan Ketua PKK Gampong untuk mensosialisasikan asupan makanan bergizi pada orang tua dan ibu hamil, sehingga jumlah anak yang mengalami stunting dapat ditekan.
"Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan stunting adalah membangun rumoh gizi. Melalui rumoh tersebut masyarakat dapat mendapatkan makanan bergizi dan sehat," ujar Dyah.
Rumoh Gizi merupakan tempat layanan penyediaan makanan bergizi bagi balita dan ibu hamil di setiap gampong di seluruh Aceh.
Baca: Gemar Makan Ikan Bisa Cegah Stunting, Ini Program-program untuk Gerakan Geunting Pemerintah Aceh
Baca: Dana Desa Bisa Kurangi Stunting
Selain Rumoh Gizi, untuk mencegah stunting Dyah menganjurkan agar Bunda PAUD memberitahu pola makan terbaik bagi orang tua dan anak.
Pola makan yang baik harus mengandung karbohidrat dan protein.
Dalam kesempatan itu, Dyah juga menyampaikan metode konsumsi pola makan yang sehat, yakni program Isi Piring Ku.
"Sebelah kiri (piring) adalah nasi dan lauk pauk yang mengandung protein dan sebelah kanan sayur dan buah- buahan," ujar istri Plt Gubernur Aceh ini.
Pola makan sehat tersebut, juga harus dilakukan oleh ibu hamil.
Sebab, asupan makanan ibu hamil sangat menentukan tumbuh kembang badan dan otak anak sejak dalam kandungan.
Kemudian, para ibu pasca melahirkan juga dianjurkan untuk memberikan ASI (air susu ibu) eksklusif selama 6 bulan kepada bayi.
Metode tersebut diyakini dapat mencegah stunting.
Selanjutnya, Bunda PAUD juga diminta untuk mensosialisasikan pola hidup bersih bagi anak-anak PAUD.
Kebersihan itu meliputi pembiasaan cuci tangan bagi anak-anak seusai beraktivitas.
Kebiasaan cuci tangan, kata Dyah, dapat menghindari anak-anak dari penyakit tertular, seperti flu dan tuberculosis.
Selain itu, ujar Dyah, anak-anak PAUD dan masyarakat pada umumnya harus dibiasakan dengan kebiasaan berolahraga.
Ia meminta agar setiap gampong di Gayo Lues menghidupkan kegiatan olahraga, seperti senam lansia.
"Anak-anak harus diajak olahraga agar terbiasa dari dini," ujar Dyah.
Isu pencegahan stunting, kata Dyah, gencar disosialisasikan karena maraknya balita di Aceh yang mengalami penyakit tersebut, yakni 37 persen dari jumlah balita di provinsi Aceh.
Pilot Project
Bupati Gayo Lues, Muhammad Amru, berterimakasih kepada Bunda PAUD provinsi Aceh karena telah menjadikan kabupaten yang ia pimpin sebagai pilot project pemberantasan stunting.
Ia berharap program pemberantasan stunting itu dapat berjalan sukses, sehingga generasi Gayo Lues di masa depan dapat menjadi generasi hebat dan berkualitas.
Amru juga berterima kasih kepada Bunda PAUD provinsi Aceh karena telah memilih daerah yang ia pimpin sebagai salah satu kegiatan pembinaan Bunda PAUD.
Ia berharap program lain dapat disalurkan di negeri seribu bukit itu, sehingga kualitas PAUD di Gayo Lues dapat sejajar dengan kabupaten lainnya.
Selain itu, kata Amru, para Bunda PAUD di kabupaten tersebut juga diminta untuk menerapkan program pembelajaran yang selaras dengan program pemerintah kabupaten Gayo Lues.
Program itu yakni melahirkan anak-anak hafizh Alquran, sehingga program pemerintah menciptakan seribu hafiz dapat diwujudkan di Negeri Seribu Bukit itu.
Amru mengatakan, pendidikan di awal masa pertumbuhan anak sangatlah penting.
Sebab, lanjut dia, perkembangan otak di usia dini sangat cepat dalam menyerap sesuatu yang dilihat maupun didengarnya.
Sementara itu, Bunda PAUD kabupaten Gayo Lues, Hartati mengatakan, kemampuan pendidik sangat diperlukan dalam membina anak-anak secara nyaman dan aman.
Melalui pembinaan Bunda PAUD itu diharapkan layanan pendidikan anak usia dini dapat terlaksana dengan baik.
"Kami berharap PAUD terus berkembang, kami berharap seluruh Bunda PAUD dapat berperan aktif menjadi motivator untuk menghidupkan kembali PAUD yang selama ini mengalami kevakuman," ujar Hartati.(*)
Baca: Dewita Karya, Sosok Wanita Ketua Partai yang Bakal Jadi Pimpinan DPRK Subulussalam
Baca: Ketiga Sepeda Motor Tabrakan di Peusangan Bireuen Tanpa Plat Nopol