Berita Abdya

Wanita Korban Hipnotis di Lembah Sabil Abdya belum Bisa Bicara, Jumlah Uang Masih Simpang Siur 

Kabar berkembang, pelaku berhasil menguras uang dari korban puluhan juta rupiah, berikut emas perhiasan 4 manyam.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Kapolsek Babahrot, Iptu Rizal Firmansyah, melihat Husnita (35), warga Dusun Alue Trieng Gadeng, Desa Kayee Aceh, Kecamatan lembah Sabil, Kabupaten Abdya, ketika ditangani para medis di Puskesmas Babahrot, Senin (19/8/2019) siang. Wanita dalam kondisi trauma dan tidak bisa diajak bicara itu sebelumnya diantar sopir labi-labi, dan diduga kuat korban hipnotis di Pasar Manggeng. 

Setelah ditangani secara medis di Puskesmas Babahrot, menurut Kapolsek Iptu Rizal Firmansyah,  wanita tersebut dibawa pulang anggota keluarganya ke Dusun Alue Trieng Gadeng, Desa Kayee Aceh, lembah Sabil untuk berobat alternatif.

Informasi berkembang diperoleh Serambinews.com bahwa pelaku hipnotis yang bercadar dan seorang laki-laki berhasil menghipnotis Husnita sehingga menguras uang kontan sejumlah tidak kurang Rp 15 juta dan emas perhiasan berat 4 mayam.

Informasi lain menyebutkan jumlah uang dikuras mencapai Rp 35 juta, terdiri dari Rp 15 juta uang kontan ditambah Rp 20 juta ditarik dari buku rekening bank serta 4 manyam emas perhiasan.

Hingga Selasa siang belum diketahui secara pasti apakah benar ada uang berikut emas perhiasan yang diambil pelaku.

Dan, apakah ada uang yang ditarik dari buku tambungan pelaku (rekening). Belum ada kejelasan, karena Husnita yang disebut-sebut korban hipnotis itu belum bisa diajak bicara lantaran masih trauma berat.  

Selain itu, juga belum diperoleh  keterangan bagaimana Husnita bisa sampai di Kota Blangpidie, kemudian  naik angkutan umum jenis labi-labi menuju Babahrot.

Sedangkan, lokasi korban terkena hiptotis di Pasar Manggeng, Kecamatan Manggeng.

Dalam hal ini, ada yang menduga bahwa Husnita dalam kondisi tidak sadar dibawa pelaku hipnotis dengan mobil dari  Pasar Manggeng menuju Kota Blangpidie, kemudian ditinggal di kota dagang itu setelah menguras barang berharga milik korban.

Husnita dalam kondisi kurang sadar naik angkutan umum jenis labi-labi jurusan Blangpidie-Babahrot. Tapi dalam perjalanan tidak sadar diri (pingsan), kemudian sopir angkutan labi-labi mengantarkannya ke Puskesmas Babahrot yang lokasinya sebelum Pasar Babahrot.  

Sempat Pulang ke Rumah

Sementara itu seorang laki-laki yang mengaku sebagai suami Husnita ketika dihubungi Serambinews.com, Senin sore menjelaskan istrinya itu masih dalam kondisi trauma berat dan belum bisa diajak bicara. 

“Masih belum bisa bicara, kaki pun belum bisa digelakkan,” kata laki-laki tersebut.

Dia menjelaskan, Senin pagi, istrinya itu pergi ke Keude Manggeng dengan mengendarai sepeda motor (sepmor) untuk berbelanja barang dagangan usaha kios di samping rumahnya di Dusun Alue Trieng Gadeng. Sedangkan suaminya itu mengaku telah  berangkat kerja.

Tapi dari informasi diperoleh suaminya bahwa  sang istrinya, Husnita sempat pulang ke rumah, kemudian  mengambil uang Rp 15 juta dan emas perhiasan 4 mayam, termasuk buku tabungan pada Bank BRI.

“Saya tak tahu persis apakah uang Rp 15 juta sudah diserahkan kepada pelaku hipnotis, dan apakah uang dalam buku tabungan sempat ditarik atau belum. Saya belum cek karena sekarang sangat sibuk,” kata laki-laki tersebut. 

Dia mengaku sibuk karena sang istri masih trauma dan belum bisa diajak bicara.  Dia minta dihubungi nantin ya. Tapi, ketika dihubungi Serambinews.com melalui telpon berulang kali sejak Senin malam sampai Selasa siang, laki-laki yang mengaku suami dari Husnita itu tidak mengangkat telpon. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved