Berita Subulussalam
Seorang Kakek di Subulussalam Meninggal Terbakar, Diduga Bunuh Diri karena Depresi
Menurut Kapolsek Longkib, Iptu Bahari, sejauh ini Salman diduga meninggal bunuh diri dengan cara membakar tubuh.
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Pencarian dilakukan hingga menemukan tubuh Salman sudah terbujur kaku dengan kondisi hangus akibat tebakar.
"Pas pulang dari warung Rossi mencari ayahnya, dan begitu ditemukan di belakang rumah dekat pintu menjerit hingga berdatanganlah warga sekitar," terang Kapolsek Bahari.
Seperti diberita sebelumnya, masyarakat Desa Lae Saga, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam, Kamis (22/8/2019) digemparkan dengan sesosok mayat yang ditemukan dengan kondisi terbakar di sekitar perumahan penduduk.
Mayat yang belum diketahui identitasnya itu diperkirakan berusia 60-an tahun alias lansia.
Amigo, salah seorang warga Longkib yang dihubungi Serambinews.com, membenarkan kabar mayat pria dengan kondisi hangus terbakar.
Sejauh ini belum diketahui mengenai kronologis meninggalnya sang pria ini. Namun dilihat dari fisik jenazah ini meninggal akibat terbakar dengan kondisi tubuh gosong.
Jenazah pria ini ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB tadi di perkarangan rumah penduduk Dusun Merapi, Desa Lae Saga, Kecamatan Longkib.
Mayat tersebut menurut Amigo sudah dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa. Sejauh ini belum ada kesimpulan penyebab meninggalnya sang kakek ini. Meski tersiar dugaan kematian sang kakek akibat bunuh diri
"Namanya juga belum tau karena keluarganya masih di rumah sakit. Ada yang bilang meninggal bunuh diri karena depresi tapi masih simpang siur informasinya," ujar Amigo.
Beberapa waktu kemudian terungkap dentitas jenazah pria berusia lanjut yang ditemukan warga dengan kondisi hangus terbakar, Kamis (22/8/2019) di Dusun Merapi, Desa Lae Saga, Kecamatan Longkib Kota Subulussalam.
Dia adalah seorang kakek bernama Salman (72) warga Desa Sikerabang, Kecamatan Longkib, Kota Subulussalam. (*)