Viral Medsos

Kisah KKN di Desa Penari Viral di Medsos, Hutan Inikah yang Dimaksud dalam Cerita?

Teka-teki dimana lokasi cerita horor KKN di Desa Penari yang tengah viral di media sosial jadi perbincangan hangat netizen.

Editor: Amirullah
Kolase twitter Simple Man
kkn desa penari thread 

Kata 'Cuk' sendiri memang lazim digunakan oleh orang-orang di Surabaya yang awalnya makian namun berubah makna menjadi 'sapaan akrab' sesama teman.

Sementara untuk lokasi kabupaten tempat KKN banyak yang berdebat antara Bondowoso ataukah Banyuwangi.

Baca: Kerusuhan Kembali Pecah di Papua, Jokowi Minta Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Anarkisme

Baca: Prada DP Menangis Menyesal, Ibunda Vera Geram: Kau Fitnah Anakku, Kau Bunuh, Aku Tak Ikhlas!

Kenapa Bondowoso atau Banyuwangi?

Ini berdasarkan percakapan antara Widya dan Ayu.

"Nang kota B, gok deso kabupaten K***li** , akeh proker, tak jamin, nggone cocok gawe KKN" (di kota B, di sebuah desa di kabupaten K*******, banyak proker untuk dikerjakan, tempatnya cocok untuk KKN kita).

Penulis juga menyebutkan desa tempat KKN tersebut dengan inisial W, "sampailah mereka di Desa W****, tempat mereka akan mengabdikan diri selama 6 minggu ke depan"

Lokasi tempat KKN tersebut menurut penulis juga letaknya tak jauh dari sebuah hutan atau alas berinisial D.

"Mobil berhenti di jalur masuk hutan D, menempuh perjalanan 4 sampai 5 jam dari kota S"

Hutan D banyak yang menduga itu merupakan hutan Dadapan yang letaknya berada di Kabupaten Bondowoso.

Viralnya cerita KKN di Desa Penari membuat netizen bersepekulasi dimana lokasi-lokasi tersebut.

Akun Facebook Eko Bambang Visianto satu diantara yang menyebutkan analisinya:

Kunci pertama adalah, harus disepakati bahwa "kisah nyata" tersebut terjadi di Jawa Timur yang dikuatkan dengan penggunaan kata "REK' atau "AREK" sejak cerita dimulai. No debate for this.

Kunci kedua adalah, para mahasiswa KKN itu adalah dari kampus di kota S yang sudah bisa dipastikan adalah Kota Surabaya. Salah satu petunjuk adalah cuplikan kisah versi Widya (bagian 1) sebagai berikut:

"Cuk. sepedaan tah" kata Wahyu, spontan. Saat itu ada yang aneh entah disengaja atau tidak, ucapan yang dianggap biasa di kota S, di tanggapi lain oleh lelaki-lelaki itu, wajahnya tampak tidak suka, dan sinis tajam melihat Wahyu.

Sudah pada tau kan kalo yang biasa bilang "cak-cuk-cak-cuk" semacam itu adalah para Bonek. Ya memang sih, Arema juga suka gitu. Tapi kan kota mereka berawalan huruf M, bukan S.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved