Seniman Gayo
Seniman Gayo Menari Bersama Gajah di Kebun Binatang Jurug Solo
Rombongan seniman itu diantarkan oleh bus asal Aceh PMTOH yang membuka trayek pertama sekali ke Solo dan Yogyakarta pada 1986.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Fikar W Eda I Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Seniman Rangkaian Bunga Kopi dan Sanggar Pegayon, menari dan berpuisi bersama gajah serta aneka satwa lainnya di Kebun Binatang Jurug Solo, Sabtu (31/8/2019).
Dua seniman Gayo, Riyal dan Alex ikut menunggang gajah sambil menggerakkan tubuh dan meniup suling.
"Ini pengalaman baru bagi saya, meniup suling di punggung gajah," kata Riyal.
Pengalaman serupa disampaikan Alex, mahasiswa Gayo yang sedang kuliah di Yogyakarta.
Sedangkan seniman lainnya, membunyikan alat musik canang, perkusi dan menari di hadapan gajah milik Kebun Binatang Jurug.
Seusai "bertegur sapa" dengan gajah, para seniman yang berdiri 12 pria dan tiga wanita melanjutkan pertunjukan didong, puisi, dan musik sambil memperlihatkan cara menggongseng kopi, menampi kopi dan menumbuk kopi dalam tradisi Gayo.
Pertunjukan yang dikemas bertajuk "Kopi Penyair Puisi Buat Binatang," itu merupakan rangkaian kegiatan Post Fest di Kota Solo yang melibatkan banyak seniman dalam dan luar negeri yang menghadirkan berbagai eksperimen kesenian.
Baca: Polres Pidie Tangkap Guru Honorer dan Mahasiswa, Angkut 1.000 Liter Lebih BBM Bersubsidi
Baca: Relawan Aksi Cepat Tanggap Simeulue Salur Bantuan Untuk Penderita Gizi Buruk
Baca: Pemkab Aceh Tamiang Terima Hibah dari PUPR Rp 26 Miliar
Aceh diwakili Rangkaian Bunga Kopi dan Sanggar Pegayon yang menggelar pertunjukan dua hari di Solo, yaitu Kebun Binatang Jurug Solo dan Pendopo Balai Kota Solo pada Minggu (1/9/2019).
Rombongan seniman itu diantarkan oleh bus asal Aceh PMTOH yang membuka trayek pertama sekali ke Solo dan Yogyakarta pada 1986.
"Bagi kami ini adalah ekspedisi masa silam yang kami maknai secara kebudayaan di masa kini," kata Yopi Andri, seniman Rangkaian Bunga Kopi.
Akan halnya menari dengan gajah dan aneka hewan lainnya di kebun binatang tersebut, menurut Ajli dari Pegayon, gerak tari Guel dari Gayo bersumber dari gerak belalai gajah, kepak elang, kibas sayap burung dan geliat lintah.
"Gerak tari kita sangat dekat dengan alam dan bagian dari harmoni alam," kata Ajli.(*)