Dosen Unsyiah Tersangka
Terkait Kasus Dosen Saiful Mahdi, Begini Tanggapan Rektor Unsyiah
Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Prof Dr Samsul Rizal MEng, buka suara terkait kasus yang menerpa Dosen Saiful Mahdi
Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
Saiful diperiksa sebagai tersangka kasus pencemaran nama baik.
Saat memenuhi panggilan penyidik, Saiful didampingi sejumlah aktivis perempuan seperti Shadia Marhaban dan kawan-kawan. Mereka memberikan dukungan moril kepada Saiful. (*)
Baca: Duel Keras dan Sempat Terhenti, 3 Pemain Persiraja Diganjar Kartu Merah di Markas Perserang
Baca: Besok, Pendaftaran Gowes Bank Aceh Syariah Dibuka, Hadiah Utama Paket Umrah
Ini Postingan Saiful Mahdi
Dosen Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Dr Saiful Mahdi dilaporkan ke polisi oleh Dekan Fakultas Teknik Unsyiah Taufik Saidi terkait kasus pencemaran nama baik.
Saiful diadukan atas postingannya dalam grup WhatsApp yang bernama ‘Unsyiah Kita’ yang anggotanya terdiri atas 100 dosen Unsyiah.
Atas aduan itu, Saiful Mahdi sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polresta Banda Aceh.
Dia juga sudah diperiksa selama lima jam sebagai tersangka baik oleh penyidik Polresta Banda Aceh pada Senin (2/9/2019).
Saat menjalani pemeriksaan, Saiful Mahdi didampingi kuasa hukumnya LBH Banda Aceh.
Baca: BBPOM Kembali Sita Kosmetik Ilegal, Masyarakat Diimbau Cerdas Memilih Produk
Baca: Usai Pengambilan Sumpah, Ketua DPRK Bireuen Sementara Rusyidi Mukhtar Sambut Ratusan Pendemo
Kuasa Hukum Saiful Mahdi, Syahrul SH MH mengatakan, pemeriksaan dilakukan sejak pukul 10.00 hingga 15.00 WIB.
Dia menyakini Saiful Mahdi tidak terbukti bersalah dalam delik pencemaran nama baik.
"Sampai saat ini kita masih yakin bahwa apa yang disampaikan Pak Saiful Mahdi bukan tindakan pencemaran nama baik sebagaimana yang termuat dalam pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)," kata Syahrul.
Kasus itu, sambung Syahrul bermula pada Maret 2019.
Saat itu, Saiful Mahdi membuat tulisan di dalam grup WA yang bernama “Unsyiah KITA” yang anggotanya terdiri dari 100 dosen Unsyiah.
Dia menulis:
“ Innalillahiwainnailaihirajiun. Dapat kabar duka matinya akal sehat dalam jajaran pimpinan FT Unsyiah saat tes PNS kemarin. Bukti determinisme teknik itu sangat mudah dikorup? Gong Xi Fat Cai!!! Kenapa ada fakultas yang pernah berjaya kemudian memble? Kenapa ada fakultas baru begitu membanggakan? Karena meritokrasi berlaku sejak rekrutmen hanya pada medioker atau yang terjerat “hutang” yang takut meritokrasi.”
Baca: Empat Srikandi Simeulue Ini Sukses Menduduki Kursi DPRK Simeulue Periode 2019-2024
Baca: Pria yang Menikahi Mahluk Halus Suka Kopi Gayo dan Bako Ijo