Budaya
Tari Guel dan Didong Kopi di Taman Nol Kilometer Yogya
Puisi kopi dan didong kopi digelar di tugu nol kilometer Yogyakarta, Senin (3/9/2019) malam. Pertunjukan dilakukan secara spontan oleh Sanggar Pegayon
Tari Guel dan Didong Kopi di Taman Nol Kilometer Yogya
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS COM, JAKARTA - Puisi kopi dan didong kopi digelar di tugu nol kilometer Yogyakarta, Senin (3/9/2019) malam. Pertunjukan dilakukan secara spontan oleh Sanggar Pegayon Jakarta dan Rangkaian Bunga Kopi yang sedang menyelenggarakan Ekspedisi Seni Kopi Gayo Trans Sumatera dan Jawa.
Pegayon yang dimotori Ceh Mulia, Ajli, Riyal, Hendri, Ikmal, Alda, Mirda, Heri, bersama-sama Kiki, Winata Gayo, Devie Matahari, serta seniman Gayo di Yogyakarta, Tamtam, Alex, Lutfi, Gustira, Kuamla Tari langsung membentuk lingkaran didong di halaman tugu.
Sejurus kemudian, Alex dan Heri menggerakkan tubuh mengikuti irama gegedem atau perkusi dalam komposisi Guel, da dilanjutkan dendang puisi didong tentang kopi Gayo yang dipadukan dengan puisi Sengkewe dan Kopi Pagi Kopi Gayo.
Kejari Aceh Tengah Musnahkan BB Sejumlah Kasus Pidana
Sufi, Korban Puting Beliung Sungaimas Aceh Barat yang Masih Mengungsi
Sore Ini, Tantang Persimura di Laga Perdana Babak 12, Ini Trik PSLS untuk Menangkan Pertandingan
Para pengunjung taman tampak ikut menikmati pertunjukan dan berdendang bersama.
"Kami sengaja berdidong dan menari di taman nol kilometer Yogya sebagai bentuk apresiasi kami terhadap kota budaya ini," kata Ceh Mulia yang mengenakan pakaian kerawang Gayo.
Kelompok seniman ini tiba di Yogyakarta diantarkan oleh bus PMTOH dari Solo, bus legendari Aceh yang membuka trayek pertama sekali ke Solo dan Yogyakarta pada 1986. Salah satu komoditi alam yang dibawa waktu itu adalah biji kopi dari Gayo.
Fattah Fikri Ketua DPRK Sementara Aceh Timur, Ini Harapannya
Masuki Hari Keempat Karantina, Ini Agenda Nana Hafizah Selaku Putri Pariwisata Aceh 2019 di Jakarta
Hadiri Kajian Ustaz Abdul Somad Pembahasan Soal Poligami, Ekspresi Cut Meyriska Jadi Sorotan
Di Yogyakarta, kelompok seniman kopi Gayo ini juga menggelar pertunjukan di Pandhapa Art Sapce Jalan Ringroad Selatan. Kegiatan ini merupakan rangkaian Ekspedisi Seni Kopi yang digelar mulai dari The Atjeh Connection Sarinah Jakarta, Kebun Binatang Solo, Balaikota Solo, dan Yogyakarta.
"Kami membawa seni kopi, sebagai bentuk apresiasi kita kepada petani kopi Gayo yang telah merawat dan menghasilkan kopi Gayo yang dimuliakan dibanyak tempat di dunia, termasuk Yogyakarta," demikian Ceh Mulia.(*)
Pangdam IM Pimpin Pemadaman Kebakaran Hutan di Gunung Glee Taron, Aceh Besar
Mewahnya Pengantin Gayo Masa Lalu, dengan Hiasan Kalung Perak |
![]() |
---|
3 Buku Penyair Aceh Ditetapkan Sebagai Karya Sastra Unggulan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan |
![]() |
---|
Aceh Jadi Tema Utama Gebyar Pernikahan Indonesia 2019 |
![]() |
---|
Peserta dari 23 Kecamatan di Pidie Ikut Lomba Peurateb Aneuk |
![]() |
---|
2019 Penari Rapai Geleng Tampil Memukau, Bupati Abdya Janji Tambah Anggaran untuk Kesenian Daerah |
![]() |
---|