Pertumbuhan Ekonomi
Tiga Ekonom Aceh Tulis Buku Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi
Tiga ekonom Aceh menulis buku Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi Suatu Analisis Pascapelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Jafaruddin | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Buku Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi Suatu Analisis Pascapelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia, yang ditulis tiga ekonom Aceh, kini bisa dibeli di sejumlah toko buku tanah air.
Buku tersebut diterbitkan Graha Ilmu Yogyakarta. Ketiganya, Prof Dr Apridar (Guru Besar Universitas Malikussaleh) Dr Nasir dan Dr Abd Jamal (Universitas Syiah Kuala).
Buku tersebut membahas kajian Konvergensi Pertumbuhan Ekonomi suatu Analisis Pasca Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia yang sangat penting untuk diketahui di tanah air.
“Dengan adanya analisis ini diharapkan diperoleh masukan terhadap nilai tambah yang diperoleh dengan diberlakukan otonomi daerah,” ujar Prof Dr Apridar kepada Serambinews.com, Senin (2/8/2019).
Guru Besar Unimal tersebut berharap otonomi daerah dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu daerah.
“Setiap daerah memiliki potensi dan sifat yang berbeda-beda. Sehingga sangat sukar untuk diterapkan suatu kebijakan yang sama dengan kondisi daerah yang berbeda-beda,” ujar mantan Rektor Unimal tersebut.
Sehingga tidaklah berlebihan, banyak masyarakat yang menaruh harapan besar terhadap percepatan pembangunan melalui otonomi daerah.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu penilaiaan terhadap keberhasilan pembangunan suatu daerah.
Dimana dengan adanya pertumbuhan ekonomi diharapkan akan menambah pendapatan masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat akan terjadi.
“Untuk dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, tentu sangat diperlukan adanya investasi. Dengan dibukanya kran otonomi daerah, membuat daerah bisa lebih kreatif dalam menciptakan berbagai investasi baru di daerah masing-masing,” katanya.
Selain itu dengan adanya otonomi ini pemerintah daerah dapat meningkatkan investasi dari berbagai sektor. Sehingga perputaran ekonomi akan semakin cepat.
Buku ini ditulis untuk menganalisis konvergensi pertumbuhan ekonomi antar provinsi di Indonesia, dan beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan data sekunder 33 provinsi-provinsi di Indonesia, menggunakan model analisis regresi panel dengan pendekatan Random Effect Model (REM).
“Penelitian ini juga menemukan bahwa modal sosial merupakan salah satu variabel arternatif dalam pembangunan ekonomi, dimana hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Modal Sosial dengan proxi anggota koperasi berpengaruh positif terhadap pendapatan perkapita pada 33 provinsi di Indonesia,” ujarnya.
Modal sosial sangat signifikan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi antar daerah di Indonesia. Sehingga sangat menarik dilakukan suatu penelitian yang komprehensif terhadap pencapaiaan pertumbuhan dan sejauh mana kecepatan konvergensi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konvergensi pertumbuhan ekonomi antar Provinsi di Indonesia periode 2010-2016 dengan menyertakan pengaruh investasi asing, pengeluaran Pemerintah Daerah dan Pengaruh Modal Sosial terhadap pertumbuhan PDRB perkapita pada provinsi-provinsi di Indonesia.(*)
Baca: Pelanggaran Tak Gunakan Helm Dominan Dalam Operasi Patuh Rencong di Nagan Raya
Baca: Begini Perkembangan Kasus Pria Bunuh Isteri dan Dua Anaknya di Ulee Madon, Aceh Utara
Baca: Tiga Keuchik di Nagan Lolos ke DPRK, Dulu Sama-sama Dilantik dan Mundur Karena Jadi Caleg
Baca: 392 Jamaah Haji Aceh Kloter 1 Tiba di Bandara SIM, Sujud di Landasan Hingga Diboyong ke Ambulans
Baca: Partai Aceh Dipastikan Pimpin DPRK Lhokseumawe, Gerindra dan Demokrat Jatah Wakil Ketua