Kilas Balik
5 September dalam Sejarah: Pesawat Mandala Airlines Meledak di Medan, 149 Orang Meninggal Dunia
Pesawat Mandala Airlines jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara.
5 September dalam Sejarah: Pesawat Mandala Airlines Meledak di Medan, 149 Orang Meninggal Dunia
SERAMBINEWS.COM - Sejarah mencatat pada 5 September 14 tahun lalu, pesawat Mandala Air jatuh dan meledak di Medan, Sumatera Utara dan merenggut 149 nyawa.
Pesawat Mandala Air dengan nomor penerbangan RI-091 mengalami kecelakaan pada Senin pagi, 5 September 2005.
Harian Kompas pada edisi 6 September 2005 mencatat, pesawat jenis Boeing 737-200 tersebut jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Pesawat itu jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Polonia pada pukul 10.06 WIB.
"Awalnya terdengar deru keras pesawat. Hanya sesaat, tiba-tiba terdengar ledakan keras dari arah bandara. Belum sempat berpikir apa yang terjadi, saya melihat badan pesawat Mandala yang dibalut bunga api meluncur deras tak karuan dari arah landasan dan jatuh persis di sisi kanan jalur Jalan Jamin Ginting," ujar salah satu warga, Ana boru Tarigan.
Ia melanjutkan, serpihan yang disertai bunga api tersebut beterbangan ke mana-mana dan berhamburan di Jalan Jamin Ginting, atau sekitar 100 meter dari Pasar Pagi Padang Bulan.
Baca: Maskapai Garuda Indonesia Larang Penumpang Bawa MacBook Pro 15 inci ke dalam Pesawat, Ini Alasannya
Baca: Video Detik-detik Pesawat Jatuh ke Laut, Penumpang Berhasil Diselamatkan Penjaga Pantai
Baca: Larang Terbang Pesawat Hari Raya, Bupati: Ada Petugas 8 Tahun Puasa tak Bisa Shalat Ied Urus Bandara
Akibatnya, tak hanya penumpang dan awak pesawat yang menjadi korban, warga yang berada di sekitar lokasi kejadian juga meninggal di lokasi.
Para korban terdiri dari penghuni rumah, pemilik warung, pengayuh becak, serta pejalan kaki.
Peristiwa itu menewaskan 149 orang termasuk penumpang dan awak serta 50 orang warga di sekitar lokasi kejadian.
Sementara 18 orang penumpang dinyatakan selamat. Di antara penumpang pesawat yang tewas, tercatat Gubernur Sumatera Utara yang menjabat kala itu, Tengku Rizal Nurdin juga menjadi korban.
Tengku Rizal awalnya akan menghadiri rapat para gubernur dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain Tengku Rizal, ada pula dua anggota Dewan Perwakilan Daerah Sumut, Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara periode tahun 1988-1998.
Sebagai penghormatan, seusai makan malam, Presiden SBY mengajak semua peserta rapat berdiri untuk mengheningkan cipta, mengenang arwah para korban kecelakaan pesawat Mandala Air, terutama Rizal Nurdin.
Saat mengheningkan cipta, kursi yang awalnya disiapkan untuk Gubernur Sumut itu dibiarkan kosong di sisi kanan presiden setelah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, dan Panglima TNI.