Berita Aceh Utara

Mahyeddin, Keuchik di Aceh Utara Jago Olah Jengkol Jadi Kerupuk dan Insektisida, Begini Prosesnya

Khusus kerupuk, karena belum mengurus izin dan sertifikat halal, maka hanya bisa dipasarkan di warung-warung sekitar desa gampong dipimpinnya saja.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Foto kiriman Mahyeddin
Keuchik Desa KM VIII, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara, Mahyeddin Abubakar mengolah adonan untuk kerupuk jengkol yang diproduksinya. 

Khusus kerupuk, karena belum mengurus izin dan sertifikat halal, maka hanya bisa dipasarkan di warung-warung sekitar desa gampong dipimpinnya saja. Harga jual hanya Rp 2 ribu per bungkus.

Mahyeddin, Keuchik di Aceh Utara Jago Olah Jengkol Menjadi

Kerupuk dan Insektisida, Begini Prosesnya 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Mahyeddin Abubakar adalah Keuchik Desa KM VIII, Kecamatan Simpang Keuramat, Aceh Utara.

Di balik kesibukan mengurus desa, dia memiliki usaha kecil-kecilan berupa mengolah jengkol menjadi kerupuk dan insektisida.

Inteksida adalah bahan kimia bersifat racun yang bisa dipakai untuk membasmi serangga.

Khusus kerupuk, karena belum mengurus izin dan sertifikat halal, maka hanya bisa dipasarkan di warung-warung sekitar desa gampong dipimpinnya saja. Harga jual hanya Rp 2 ribu per bungkus.

Mahyeddin, menceritakan, dia terinspirasi membuat kerupuk dari jengkol dari pengalaman mencicipi makanan ringan tersebut dari Palembang.

Apalagi bahan baku jengkol memang banyak tersedia di desanya. Maka pada akhir tahun 2018, dia pun mulai mencoba membuat sendiri.

Kerupuk jengkol
Kerupuk jengkol (Foto kiriman Mahyeddin)

Diawali dia menghaluskan jengkol satu kilogram. Kemudian dicampur dengan tepung tapioka, dan garam sebagai perasa, selanjutnya diaduk sampai merata.

Setelah itu, adonan dibungkus dengan plastik seperti bentuk lontong untuk direbus atau dikukus sekitar tiga jam.

Setelah dikukus, maka adonan yang sudah berbentuk seperti lontong ini dimasukan dalam lemari es sekitar dua jam.

Hal ini supaya tidak lengket saat perajangan.

Setelah proses pendinginan selesai, maka adonan itu pun dirajang berbentuk layaknya kerupuk.

"Setelah selesai dirajang, maka langsung digoreng dan siap untuk dicicipi," paparnya.

Uji coba kala itu pun berhasil, sehingga kerupuk jengkol itu hanya untuk dinikmati sendiri bersama keluarga.

Selanjutnya pada Maret 2019, dia kembali mengolah kerupuk jengkol dan sempat diposting di media sosial.

Kemudian awal Agustus 2019, dia pun diberi kesempatan memamerkan produksi kerupuk jengkol pada pameran UMKM yang digelar Kodim 0103 Aceh Utara di Lapangan Sudirman Lhokseumawe.

"Setelah ikut pameran tersebut, kerupuk jengkol saya pun mulai dikenal hingga Lhokseumawe. Makanya sekarang ini ada beberapa teman di Lhokseumawe yang mulai pesan," ujarnya.

Baca: Genset Bantuan Diduga Digelapkan, Warga Serahkan Dokumen ke Jaksa

Baca: Kisah Pencari Pucuk Nipah, Bergantung Hidup dari Sarang Buaya

Baca: Mahasiswa S2 ITB Tewas Bunuh Diri di Kamar Kos, Ini Ini Pesan Terakhir yang Ditinggalkan

Insektisida dari kulit jengkol
Insektisida dari kulit jengkol (Foto kiriman Mahyeddin)

Sedangkan proses pembuatan insektisida dari bahan jengkol, lanjut Mahyeddin, dimulai pada pertengahan Agustus 2019. 

Kala itu ada mahasiswa dari Unimal KKN di desanya.

Saat datang ke rumahnya, seorang mahasiswa jurusan Agro Teknologi melihat banyaknya limbah kulit jengkol di rumahnya yang merupakan ampas dari pembuatan kerupuk.

Oleh karena itu, mahasiswa tersebut terinspirasi untuk mengolah menjadi insektisida.

Maka dia pun mencoba dengan cara kulit jengkol dihaluskan dan diendapkan dalam kondisi becek selama seminggu.

Setelah itu diperas, sehingga air perasannya itu bisa digunakan sebagai insektisida.

"Alhamdulillah atas ilmu dari mahasiswa tersebut, sekarang ini saya sudah bisa mengolah sendiri dan ampas jengkol untuk proses pembuatan kerupuk pun tidak terbuang percuma lagi," demikian Mahyeddin. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved