Mahasiswa S2 ITB Tewas Bunuh Diri di Kamar Kos, Ini Ini Pesan Terakhir yang Ditinggalkan
Tulisan berbahasa Inggris itu diketik di sebuah aplikasi catatan di laptopnya yang masih menyala saat jenazah korban ditemukan.
Mahasiswa S2 ITB Tewas Bunuh Diri di Kamar Kos, Ini Ini Pesan Terakhir yang Ditinggalkan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
SERAMBINEWS.COM, BANDUNG - Polisi menemukan pesan terakhir yang ditulis oleh Muhtar Amin (25), mahasiswa S2 ITB yang diduga bunuh diri di sebuah kamar indekos di Kelurahan Sekeloa, Kecamatan Coblong, Kota Bandung pada Selasa (3/9/2019).
Tulisan berbahasa Inggris itu diketik di sebuah aplikasi catatan di laptopnya yang masih menyala saat jenazah korban ditemukan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kapolsek Coblong, AKP Auliya Djabar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Rabu (4/9/2019).
"Di laptopnya ada tulisan 'sorry everyone. I just can't take it anymore'," kata Auliya menjelaskan.
Baca: 5 September dalam Sejarah: Pesawat Mandala Airlines Meledak di Medan, 149 Orang Meninggal Dunia
Baca: Tayangan Perseteruan Nikita Mirzani dan Elza Syarief Bikin Heboh, KPI Bereaksi
Selain catatan tersebut, Auliya mengatakan bahwa saat kejadian gantung diri itu, korban memutar sebuah lagu.
Lagu yang tengah diputar saat kejadian tersebut diketahui sebagai original soundtrack game Bioshock Infinite yang berjudul Will The Circle Be Unbroken.
Lagu tersebut diketahui bernada melankolis serta memiliki lirik bertemakan kesedihan atau patah hati.
"Terlihat di laptopnya, korban sedang mendengarkan lagu untuk Ost sebuah game dari YouTube," ucapnya menambahkan.
Selain pesan terakhir tersebut, Auliya mengatakan bahwa menemukan bukti baru berupa obat-obatan dari kamar kos yang ditinggali oleh Muhtar.
Obat-obatan yang didapat dari Rumah Sakit Melinda itu, kata Auliya diperuntukkan pasien penderita depresi.
"Ada bukti baru, ada obat (untuk) depresi satu sachet. Obatnya didapat sekitar sebulan ke belakang," ujar dia.
Baca: Gara-gara Bercanda Tarik Kursi, Siswi SMA Ini Menangis Kesakitan Karena Cedera Tulang Belakang
Baca: 15 Hari Diblokir, Warga 29 Kabupaten di Papua dan Papua Barat Mulai Bisa Akses Internet Lagi
Dikenal Berprestasi
Sebelumnya diketahui bahwa mahasiswa S2 ITB, Muhtar Amien (25) merupakan mahasiswa berprestasi.