15 Tahun Ishak Daud Meninggal
Ishak Daud, Sosok Panglima GAM yang Taat, Dielukan Bak Aktor Hollywood
Saya melihat Ishak memeluk anak laki-lakinya Ambiya dengan erat. Ada kerinduan yang bisa saya lihat dari moment pertemuan
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEW.COM, BANDA ACEH - Sekilas dua kuburan berdampingan itu tampak tertata rapi. Berpagar besi.
Pada bagian atasnya tertupi atap seng.
Di depannya terlihat simbol bintang bulan dengan latar merah darah, serupa bendera GAM.
Di bagian kepala terukir nama "Ishak bin Daud".
Latarnya juga serupa dengan bendera GAM.
Sejak 15 tahun lalu, di kuburan itu bersemanyam seorang tokoh GAM yang pada masa hidupnya amat disegani dan dihormati.
Dia lah Ishak Daud, Panglima GAM Wilayah Peureulak, Aceh Timur, bersama istirnya Cut Rostina.
Baca: Ishak Daud dan Peristiwa Penyanderaan Jurnalis RCTI Ersa Siregar yang Meninggal dalam Kontak Senjata
Baca: Detik-detik Terakhir Panglima GAM Ishak Daud Tertembak, Istrinya Ikut Syahid dalam Kondisi Hamil
Baca: Mengenang Ishak Daud, Panglima GAM yang Berani, Berhati Lembut dan Tampan
Ishak Daud dan istrinya dimakamnkan di Desa Blang Geulumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur. Persinya sekitar 300 meter dari rumah ibundanya, Nuriah.
Semasa hidupnya, Ishak Daud mengangkat senjata bergerilya untuk memerdekakan Aceh dari Indonesia.
Namun cita-cita perjuangannya terhenti.
Pada 8 September 2004, sepasukan TNI mengepung Alue Nireh, Aceh Timur.
Saat itulah sebutir peluru mengenai dahinya.
Ia tertembak.
Darah mengalir mdmbashi wajahnya.
Saat detik-detik terakir itu, Cut Rostina, sang istri yang setia masih mendampingi Ishak Daud.