Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi, Ini Transkrip Rekaman Mengerikan Pembantaian Jurnalis Arab Saudi
Surat kabar Turki, Daily Sabab, merilis transkrip rekaman audio yang berisi percakapan mengerikan antara pasukan pembunuh Saudi dengan Khashoggi.
“Silakan duduk. Kami harus membawa Anda kembali (ke Riyadh). Ada pesanan dari Interpol. Interpol meminta Anda dikembalikan. Kami di sini untuk membawa Anda,” kata Mutreb.
“Tidak ada tuntutan hukum terhadap saya. Tunangan saya menunggu di luar untuk saya,” jawab Khashoggi.
10 menit sebelum pasukan pembunuh itu menghabisi nyawa Khashoggi, Mutreb memintanya untuk meninggalkan pesat yang ditujukan kepada anak laki-lakinya.
Khashoggi diminta untuk tidak khawatir jika nanti anaknya tidak bertemu dengannya lagi.
“Anda akan menulis sesuatu seperti 'Saya di Istanbul. Jangan khawatir jika Anda tidak dapat menghubungi saya’,” kata Mutreb kepada Khashoggi.
Baca: Sambil Dengarkan Musik, Dokter Forensik Mutilasi Jamal Khashoggi, Dibunuh Dalam Waktu 7 Menit
Baca: Meski Menyegarkan, Minum Es Saat Suhu Udara Panas Berbahaya Bagi Tubuh: Detak Jantung Menurun
Namun Khashoggi menolak untuk menuliskan apapun meski para pasukan pembunuh itu telah memaksanya.
“Tulis, Tn. Jamal. Percepat. Bantu kami sehingga kami dapat membantu Anda, karena pada akhirnya kami akan membawa Anda kembali ke Arab Saudi dan jika Anda tidak membantu kami, Anda tahu apa yang akan terjadi pada akhirnya,” kata Mutreb lagi.
Karena tetap menolak, pasukan pembunuh itu kemudian membius Khashoggi.
“Aku menderita asma. Jangan lakukan itu, kamu akan mencekikku,” kata Khashoggi yang merupakan kalimat terakhirnya yang terdengar dalam rekaman itu.
Rekaman kemudian memperdengarkan suara proses Khashoggi dimutilasi sekitar pukul 13.39 waku setempat.
Proses mutilasi itu berlangsung sekitar setengah jam.
Khashoggi terbunuh dan tubuhnya terpotong-potong oleh sekelompok pasukan pembunuh Saudi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Baca: Putusan Mahkamah PNA: Ketua Majelis Tinggi Partai tak Berwenang Tunjuk Plt Ketua Umum
Awalnya, para pelaku menyangkal dan meremehkan insiden itu sebagai pembunuhan tak sengaja dalam perkelahian.
Namun, Riyadh akhirnya mengakui setelah hampir tiga minggu hilangnya Khashoggi.
Riyadh mengakui Khashoggi dibunuh dengan cara yang direncanakan, tetapi dia menyangkal keterlibatan keluarga kerajaan.