OBITUARI
Kisah BJ Habibie - Ahli Pesawat di Jerman, Diminta Soeharto Untuk Pulang, 517 Hari Jadi Presiden
Sampai akhirnya Habibie terpaksa lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka
Habibie pernah melontarkan bahwa dirinya tak pernah berniat menjadi presiden.
Baca: Terungkap Dalam Sidang, Begini Reaksi Ayah Bunuh Anak Pakai Racun Tikus Ketika Datang Polisi
Saat itu, tiba-tiba ia ditunjuk menggantikan Presiden Kedua RI Soeharto.
Pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, tersebut mengaku menjadi presiden karena ketidaksengajaan.
"Saya tidak pernah tertarik atau ingin menjadi presiden, itu terjadi secara tidak sengaja. Saya harus mengambil alih karena Presiden Soeharto mengundurkan diri," ujar Habibie, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 2013.
Selama 517 hari menjabat sebagai Presiden RI, Habibie hanya fokus mengatasi permasalahan bangsa dan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.
Saat itu, ia mengaku beban yang diembannya cukup berat.
Latar pendidikan di Eropa, tiba-tiba harus memimpin pemerintahan yang begitu banyak permasalahan.
"Saat itu, saya hanya berpikir mengatasi masalah dan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat," kata Habibie.
Baca: Dekranasda Aceh Raih Penghargaan Pembina Teladan Dekranas Awards 2019 di Jakarta
Pada masa awal pemerintahannya, Habibie membebaskan para tahanan politik, membuka keran kebebasan pers, serta memberikan otonomi ke daerah-daerah.
Habibie juga menelurkan hingga 113 undang-undang baru per hari, di antaranya penyelenggaraan pemilu pada tahun 1999.
Habibie juga menceritakan saat pertanggungjawabannya sebagai presiden ditolak sebelum ia membacakannya.
"Sebelum saya membacakan, mereka mengatakan saya ditolak, bagi saya tidak masalah, buat saya menjadi presiden bukanlah segala-galanya," kata Habibie.
Habibie percaya bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat, dan ia menepati janjinya untuk mengembalikan kekuasaan di tangan rakyat dalam pemilu pertama secara demokratis di Indonesia pada tahun 1999 silam.
Sampai akhirnya Habibie terpaksa lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka.
Pada masa pemerintahannya, Timor Timur lepas dari NKRI dan menjadi negara terpisah yang berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999.