Sejumlah Fakta Unik Tentang Kecoak, Spesies Paling Kuno yang Pintar Beradaptasi
Sebuah penelitian juga membuktikan bahwa kecoak mampu hidup setelah terkena sinar radiasi, selama mereka masih bisa makan dan minum...
Sebagian besar dari kita mencoba mengendalikan hama kecoak menggunakan insektisida. Banyak produk insektisida dijual di pasaran untuk membasmi kecoak.
Penggunaan insektisida yang tak terkontrol secara terus-menerus akan berdampak kepada kebalnya kecoak terhadap insektisida. Masyarakat cenderung memakai insektisida secara berlebihan dengan harapan mereka dapat membasmi kecoak secara instan.
Namun, penyemprotan insektisida secara terus menerus membuat kecoak memodifikasi gennya untuk dapat bertahan diri dari paparan insektisida. Gen yang membuat kecoak kebal terhadap insektifida akan terus diturunkan pada keturunan selanjutnya.
Kecoak yang mati karena insektisida adalah kecoak-kecoak yang lemah, sedangkan kecoak yang kuat akan terus bertahan hidup dan menghasilkan keturunan kecoak-kecoak yang kuat. Efek dari hal ini adalah insektisida kurang ampuh dalam mengendalikan kecoak dan menimbulkan ledakan populasi kecoak di pemukiman.
Hindari kecoak: bersihkan lingkungan!
Untuk menghindari kehadiran kecoak di pemukiman, lingkungan harus selalu dijaga kebersihannya sepanjang tahun karena kecoak menyukai tempat-tempat yang lembab dan banyak sisa makanan.
Di daerah pemukiman, sisa makanan manusia menjadi salah satu sumber makanan bagi kecoak untuk terus bertahan hidup dan bereproduksi.
Untuk membasmi kecoak di perumahan dan lingkungan, sebaiknya masyarakat menggunakan insektisida seperlunya saja. Tidak perlu berlebihan. Jenis insektisida perlu secara reguler diganti agar mereka tidak makin kebal terhadap satu jenis insektisida.
Robby Jannatan
Dosen Biologi Universitas Andalas
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Unik Kecoak, dari Spesies Paling Kuno sampai Bisa Hidup 6 Bulan”