Berita Pidie
Eks GAM Pesisir Pidie tak Minta Lahan Pertanian
Kami kombatan GAM yang tinggal di pesisir tak minta lahan pertanian. Kami tak bisa menggarapnya, kami minta bantuan boat dan perlengkapan tangkap ikan
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
"Kami kombatan GAM yang tinggal di pesisir tidak minta lahan pertanian. Kami tidak bisa menggarapnya, kami minta bantuan boat dan perlengkapan tangkap ikan," kata Panglima Laot Pasi Lhok, Keuchik Jafar.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Mantan eks kombatan GAM Pidie yang tinggal di pesisir tidak minta lahan pertanian.
Mantan kombatan GAM yang tinggal di pesisir, selama ini beraktivitas sebagai nelayan.
Pemberian lahan pertanian kepada pada eks kombantan GAM mengacu kepada pernyataan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, melalui surat bernomor 100/12790, tertanggal 20 Agustus 2019, yang ditunjukan kepada bupati dan wali kota se-Aceh.
Bupati dan wali kota diminta segera mengidentifikasi tanah pertanian untuk diperuntukkan bagi eks kombatan.
Baca: Aceh Barat Siaga Darurat Asap Karhutla belum Dicabut, Ini Penjelasan Kepala BPBD
"Kami kombatan GAM yang tinggal di pesisir tidak minta lahan pertanian. Kami tidak bisa menggarapnya, kami minta bantuan boat dan perlengkapan tangkap ikan," kata Panglima Laot Pasi Lhok, Keuchik Jafar, kepada Serambinews.com, Jumat (13/9/2019).
Ia menjelaskan, sebelum pemerintah memberikan bantuan lahan pertanian, seharusnya mantan kombatan GAM yang tinggal di Aceh supaya didata lebih dahulu.
Baca: BKSDA Datangkan Pawang ke Ladang Rimba, Cegah Konflik Manusia dan Harimau
Dengan dilakukan pendataan, kata Keuchik Jafar, maka penyediaan lahan pertanian untuk mantan kombatan GAM akan sesuai dengan jumlah mantan kombatan GAM.
Menurutnya, jika tidak didata jumlah kombatan GAM yang berdomisili di Aceh, dikhawatirkan lahan yang disediakan tidak cukup, sehingga akan terjadi masalah baru.
"Untuk itu saya berharap kepada petinggi KPA pusat, supaya memerintahkan kepada ketua KPA kabupaten/kota untuk mendata jumlah eks kombatan GAM," kata Keuchik Jafar mantan eks GAM tahun 1988. (*)
Baca: Ternyata Petugas Koperasi yang Dirampok Adalah Dua Perempuan Muda, Ini Identitasnya