Berita Lhokseumawe
Pusat Kota Lhokseumawe Masih 'Langganan' Banjir Genangan
Air masih tetap menggenangi sejumlah ruas jalan pusat kota. Hanya saja bedanya, dulu air mengenangi badan jalan pusat kota bisa dalam waktu lama.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dibangunnya waduk Pusong pada tahun 2007 lalu, menjadi sebuah harapan baru bagi masyarakat Kota Lhokseumawe.
Lhokseumawe bakal bebas dari banjir, bila hujan mendera kota yang berjuluk Petro Dolar tersebut.
Karena pada saat itu, bila hujan lebat, walau sebentar saja, maka sejumlah ruas jalan di pusat Kota Lhokseumawe, seperti Jalan Perdagangan, Sukaramai, Simpang Kuta Blang, dan lainnya, akan tergenang banjir.
Sehingga sangat mengganggu jalur lintas dan membangun image Lhokseumawe adalah kota yang rawan banjir.
Namun saja, dari waktu ke waktu, kondisi banjir saat terjadi hujan di Kota Lhokseumawe tetap belum berubah hingga sekarang.
Baca: Meriahkan Tahun Baru Islam, MAN Gandapura Gelar Lomba
Air masih tetap menggenangi sejumlah ruas jalan pusat kota.
Hanya saja bedanya, dulu air mengenangi badan jalan pusat kota bisa dalam waktu lama.
Kalau sekarang, hanya bertahan beberapa jam saja.
Dasarnya, sesuai cacatan Serambinewa.com, pada tahun 2017 lalu, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat setempat, sempat dibangun drainase tambahan yang bisa mengaliri air genangan dari jalan Perdagangan dan sekitarnya ke waduk Pusong.
Namun, tetap saja belum banyak memberi perubahan.
Saat hujan lebat, air tetap mengenai jalan pusat kota tersebut.
Baca: Wanita Ini Pukuli Mempelai Pria di Pesta Pernikahan Orang Lain, Sakit Hati Ditinggal Nikah Mantan
Hal ini seperti yang terjadi pada Selasa (18/9/2019) selepas magrib.
Saat hujan lebat mendera Kota Lhokseumawe, maka di beberapa titik Jalan Perdagangan dan sekitarnya langsung tergenang.
Kondisi ini diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lhokseumawe, Dedi Irfansyah.
Namun menurutnya, sejak dibangun drainase tambahan yang bisa mengalirkan air ke waduk, air tidak lama tergenang di Jalan Perdagangan dan sekitarnya.
"Satu jam atau dua jam, jalan pasti tidak tergenang lagi," katanya.
Sedangkan masih terjadi genangan saat hujan lebat walau durasinya tidak lama, katanya, akibat sendimen dan sampah yang berada di dalam saluran.
Baca: Polisi Ciduk Toke Abal-abal yang Tipu Pedagang Kopi di Aceh Tengah, Dikejar Hingga ke Langsa
"Akibat sendimen dan sampah, membuat debit air yang masuk ke saluran berkurang, maka masih terjadi genangan. Sehingga pada tahun 2020 ini kita akan upayakan adanya anggaran untuk pembersihan sendimen dan sampah si sepanjang jalan pusat kota," katanya.
Ditambahkan, untuk meminimalisir adanya sampah di dalam saluran, diharapkan adanya partisipasi pedagang di sana.
"Untuk tidak membuang sampah ke dalam saluran," demikian Dedi Irfansyah. (*)
Baca: Polisi Ciduk Toke Abal-abal yang Tipu Pedagang Kopi di Aceh Tengah, Dikejar Hingga ke Langsa